TEMPO.CO, Jakarta - Tidak semua garam yang beredar di pasaran mengandung yodium. Sebab itu, kita harus mengenali garam yang kita beli mengandung yodium atau tidak.
Baca juga: Manfaat dan Cara Kerja Garam sebagai Pembersih
Menurut praktisi Garam Beryodium dari Nutrition International Rozy Afrizal Jafar cara mengetahuinya cukup mudah, yaitu menggunakan alat khusus. "Ada alat yang berisi amilum. Garam akan berubah menjadi ungu kalau memang mengandung yodium. Namun alat ini tidak bisa memantau 30 ppm atau tidak," ujar dia dalam media briefing "Intervensi Gizi Spesifik dalam Upaya Pencegahan Stunting" di Jakarta, Selasa, 18 September 2018.
Amilum merupakan karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air. Wujudnya berupa bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Zat ini dihasilkan tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa dalam jangka panjang. Selain alat tersebut, ada satu tumbuhan yang bisa digunakan untuk membantu menguji ada tidaknya kandungan yodium pada garam, yakni singkong. Bagaimana cara mengujinya? "Parut singkong, cairan (dari hasil parutan) diteteskan ke garam. Bila garam berubah jadi ungu berarti mengandung iodium," kata Rozy.
Tak hanya itu, Anda sebaiknya lebih teliti memeriksa kemasan garam, agar tak salah membeli garam bodong atau tak mengandung yodium. "Pada garam bodong, ditulis SNI dan ppm (30) tetapi tidak ditulis alamat pabrik. Kadang hanya tertulis Jawa Tengah saja, tetapi tidak ada alamatnya," kata Rozy.
Baca Juga:
Para ahli kesehatan menganjurkan kita mencukupi asupan garam beryodium harian yakni 8 miligram per hari agar tak mengalami sederet masalah kesehatan mulai dari gondok hingga gangguan pertumbuhan fisik dan kognitif pada anak.
Artikel lain:
Trik Mengakali Makanan Tetap Lezat tanpa Garam
Ada Garam Istimewa, Namanya Garam Epsom