TEMPO.CO, Jakarta -Penyakit epilepsi atau ayan umumnya ditandai dengan kejang yang terjadi secara berulang. Namun ternyata, kejang bukan satu-satunya gejala yang menentukan seseorang menderita epilepsi atau tidak.
Baca juga: Epilepsi Tak Mempengaruhi Kecerdasan Anak
Sementara dalam kesempatan yang sama, dokter Irawati Hawari menambahkan selain kejang ada gejala-gejala lain dari penyakit epilepsi. Misalnya bengong juga bisa menjadi salah satu yang menjadi gejala epilepsi. “Tiba-tiba ngobrol terus berhenti, atau pas lagi diem mulutnya ngecap-ngecap atau matanya ke sana-ke sini bisa juga dia senyum-senyum,” jelas dokter yang akrab disapa Ira itu.
Ira melanjutkan, sayangnya gejala yang satu ini sulit sekali untuk dideteksi. Pasalnya, ini biasanya hanya terjadi dalam waktu yang sangat cepat yaitu berkisar dalam hitungan detik saja. “Tetapi intensitas bengongnya sangat sering, sehingga itu bisa mengganggu sekolahnya," kata Ira.
Bentuk lain dari gejala epilepsi juga ikut disampaikan oleh Dokter Ahli Bedah Syaraf Zainal Muttaqin. Dia mengatakan, gejala ini bisa juga ditandai dengan rasa sakit pada anggota tubuh seseorang, seperti kesemutan hingga sakit perut yang berkepanjangan. Bahkan, ada beberapa gejala yang bisa menyakiti diri sendiri. “kalau pada anak kecil gejalanya bisa sering jatuh, bahkan sampai luka-luka,” imbuhnya.
Baca juga:
Artikel lain: Memahami Jenis Epilepsi dan Terapi yang Tepat