Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasangan Punya Masalah Kesehatan Reproduksi, Ini Tips Membahasnya

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi pasangan bertengkar. Shuttterstock
Ilustrasi pasangan bertengkar. Shuttterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Satu dari empat wanita mengaku isu soal ketidaksuburan memberi pengaruh negatif dalam rumah tangga mereka. Ini berdasarkan sebuah survey yang dilansir situs Healthy Women. Ketika pernikahan dihadapkan pada masalah sulit mendapat momongan, ada tendensi pasangan akan fokus pada siapa yang harus disalahkan.

Baca juga: Kiat Mengembalikan Romantisme Hubungan dengan Pasangan

Akibatnya, salah satu pihak akan merasa inferior, yang lain merasa superior.  Satu pihak kecewa, sementara pihak lain merasa bersalah. Jika tidak dikomunikasikan dengan jernih, kondisi ini bisa menjadi bom waktu yang siap meledak kapan saja. Agar obrolan seputar kesehatan reproduksi menemukan titik terang, cobalah melakukan 5 hal berikut ini:

#1. Bicarakan dalam suasana tenang
“(Mungkin) membingkai ulang percakapan soal masalah kesuburan bisa dijadikan langkah awal. Menyalahkan diri sendiri, perasaan bersalah, dan malu akan memainkan peranan besar dalam diri mereka yang tengah bergulat dengan masalah ketidaksuburan,” ungkap Direktur Medis Rumah Sakit Progyny, New York, Amerika Serikat, Dr. Alan B. Copperman. Menurutnya, membahas masalah kesuburan dengan suasana sedih sangat tidak dianjurkan. Ketahuilah langkah apa saja yang dibutuhkan untuk memulai percakapan yang sehat, terbuka, serta jujur dengan pasangan ketika Anda dan si dia siap. 

#2. Mencari fakta
Jangan berbicara tanpa fakta dan informasi mumpuni. “Kebanyakan pria dan wanita tidak benar-benar paham soal fakta-fakta kesuburan,” ujar Kepala Pengembangan Pelayanan Pasien di Rumah Sakit Progyny, Dr. Georgia Witkin. Ketika pernikahan yang sudah berjalan lama tidak kunjung dikaruniai momongan, jangan buru-buru mencari kambing hitam. Konsultasikan ke dokter dulu. Witkin mengingatkan, sangat penting untuk mempelajari tingkat ketidaksuburan dan variasi pengobatannya. Konsultasi dengan dokter memungkinkan Anda mendapat fakta yang lebih akurat, saran, dan solusi.

#3. Jadilah tim
Berbicara soal keturunan, Anda harus menekankan bahwa memiliki keturunan adalah hasil kerja tim. Saat tim Anda belum berhasil mendapat apa yang diinginkan, yang harus diperbaiki adalah tim, bukan perorangan. “Diskusikan masalah ini dengan menggunakan kata kita. Bukan kamu atau saya sehingga Anda akan merasa sebagai sebuah tim,” Witkin menjelaskan. Hal ini akan membuat Anda dan pasangan sadar bahwa masalah ini harus dihadapi bersama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

#4. Jangan merahasiakan sesuatu
Menyembunyikan sesuatu dari pasangan hanya akan menambah masalah rumah tangga. “Menyimpan rahasia dan membuat asumsi sendiri akan menyabotase kepercayaan, bahkan dalam hubungan yang sangat kuat sekalipun,” Copperman mewanti-wanti. Bicaralah secara terbuka dan jujur tentang apa yang terjadi pada diri Anda. “Makin cepat memulai diskusi dengan pasangan, akan makin baik perasaan Anda karena Anda tidak lagi menyembunyikan rahasia tentang masalah apapun termasuk kesuburan darinya,” kata terapis keluarga dan pernikahan berlisensi asal New York, Amerika Serikat, Heidi McBain, MA. 

Ketika Pasangan Divonis Punya Masalah Kesehatan Reproduksi (Depositphotos)
Ketika Pasangan Divonis Punya Masalah Kesehatan Reproduksi (Depositphotos)

#5. Carilah bantuan
Setelah membicarakan masalah ini bersama pasangan, jangan segan mencari bantuan ke pihak ketiga. “Saya merekomendasikan agar pasangan tidak saling menghakimi. Selain itu, carilah bantuan dari profseional sembari tetap menjalin dialog terbuka satu sama lain,” nasihat Copperman. Anda bisa mencari bantuan ke dokter kandungan, menjalani konseling pernikahan, atau meminta dukungan dari keluarga maupun kerabat. “Minta bantuan dari profesional bukan berarti Anda dan pasangan gagal menemukan solusi. Ini berarti Anda berhasil menjadi tim yang jujur dan proaktif dalam mencapai tujuan bersama,” tutup McBain. 

AURA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Malas Hadapi Pertanyaan Kapan Nikah, Simak Saran Psikolog

17 jam lalu

Ilustrasi keluarga besar. shutterstock.com
Malas Hadapi Pertanyaan Kapan Nikah, Simak Saran Psikolog

Saat berkumpul dengan keluarga besar di hari raya, para lajang biasanya dibombardir pertanyaan kapan nikah. Begini jawaban yang disarankan psikolog.


Saran buat Pasangan Usia Paruh Baya yang Tengah Membangun Hubungan dan Ingin Menikah

2 hari lalu

Pasangan paruh baya berjalan bergandengan di bawah pohon saat musim gugur di Sheffield Park Garden, Haywards Heath, Inggris, Senin 20 Oktober 2014. REUTERS/Luke MacGregor
Saran buat Pasangan Usia Paruh Baya yang Tengah Membangun Hubungan dan Ingin Menikah

Membangun hubungan baru di umur yang sudah tidak muda atau usia paruh baya punya tantangan unik tersendiri. Berikut hal yang perlu dipahami.


Hal yang Perlu Disiapkan bila Ingin Menikahi Perempuan Anak Orang Kaya

2 hari lalu

Ilustrasi Pernikahan/Alissha Bride
Hal yang Perlu Disiapkan bila Ingin Menikahi Perempuan Anak Orang Kaya

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperjuangan cinta, khususnya jika calon istri anak orang kaya. Berikut beberapa caranya.


Ragam Pemicu Pria Memutus Cinta, Tak Suka Dikekang dan Dikuasai

3 hari lalu

Ilustrasi pasangan putus. shutterstock.com
Ragam Pemicu Pria Memutus Cinta, Tak Suka Dikekang dan Dikuasai

Seperti juga perempuan, laki-laki pun punya banyak alasan untuk memutus hubungan cinta. Berikut di antaranya.


6 Tanda Pasangan Bukan Istri yang Baik

5 hari lalu

Ilustrasi Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), istri terhadap suami. shutterstock.com
6 Tanda Pasangan Bukan Istri yang Baik

Sikap-sikap berikut menunjukkan perempuan tak bisa jadi istri yang baik, bahkan hanya menyusahkan suami dan mengganggu hubungan.


Kualitas yang Diharapakan dari Pasangan, Tak Cuma Sekedar Penampilan Fisik

6 hari lalu

Ilustrasi pasangan. Shutterstock
Kualitas yang Diharapakan dari Pasangan, Tak Cuma Sekedar Penampilan Fisik

Berikut hal-hal yang bisa menjadi daya tarik seseorang lebih dari sekedar penampilan fisik dan akan membuat hubungan bertahan lebih lama.


Ide Kencan dengan Pasangan Introvert, Tenang dan Penuh Keakraban

7 hari lalu

Ilustrasi pasangan kencan. Foto: Unsplash.com/Nathan Dumlao
Ide Kencan dengan Pasangan Introvert, Tenang dan Penuh Keakraban

Tak seperti orang ekstrovert yang bisa kencan di mana pun, pasangan introvert lebih suka tempat yang tenang dan jauh dari keramaian. Berikut idenya.


Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

9 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.


10 Sinyal Pasangan Serius Membangun Hubungan

11 hari lalu

Ilustrasi pasangan (pixabay.com)
10 Sinyal Pasangan Serius Membangun Hubungan

Tak perlu menunggu hubungan berjalan lama, komitmen bisa muncul jika pasangan serius menjalin hidup bersama. Berikut tandanya.


Alasan Pria Mempertahankan Hubungan dengan Wanita yang Tak Dicintai

12 hari lalu

Ilustrasi pasangan. dailymail.co.uk
Alasan Pria Mempertahankan Hubungan dengan Wanita yang Tak Dicintai

Kenapa laki-laki mempertahankan hubungan dengan perempuan yang bahkan tak disukainya? Berikut beberapa alasannya.