Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benarkah Penyakit Kronis Bisa Memicu Bunuh Diri?

Reporter

image-gnews
Ilustrasi bunuh diri
Ilustrasi bunuh diri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penemuan sebuah studi terbaru, hampir satu dari 10 kematian akibat bunuh diri di Amerika Serikat terjadi pada orang-orang yang menderita penyakit kronis. Penemuan tersebut menyebutkan penyakit kronis adalah faktor yang paling memungkinkan untuk mendorong seseorang melakukan tindakan bunuh diri.

Namun, studi tersebut tidak dapat membuktikan bahwa penyakit kronis berkontribusi bagi setiap orang untuk memutuskan melakukan tindakan bunuh diri

"Kami melihat bahwa masalah kesehatan mental, seperti halnya depresi dan kecemasan, lebih umum dibandingkan dengan penyakit-penyakit kronis tersebut," ujar pemimpin studi Dr. Emiko Petrosky, seorang epidemiologis di U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Atlanta, Amerika Serikat.

Artikel lain:
3 Kondisi yang Membuat Orang Memutuskan Bunuh Diri
Sebab Seseorang Ingin Bunuh Diri
Bunuh Diri Tak Bisa Dicegah? Simak 5 Faktanya
Kate Spade Diduga Bunuh Diri, Akibat Tekanan Industri Fashion?

Diperkirakan 25 juta orang dewasa di Amerika Serikat memiliki penyakit di level-level tertentu dalam kehidupan sehari-hari dan 10,5 juta di antara mereka menderita setiap harinya, tulis Petrosky dan rekan-rekan penelitinya dalam Annals of Internal Medicine.

"Pelayanan kesehatan untuk pasien dengan penyakit kronis harus menyadari adanya risiko bunuh diri," ujar Petrosky. "Penyakit kronis adalah masalah besar di masyarakat. Sangat esensial sifatnya jika kita mengimprovisasi manajemen dari penyakit kronis melalui pemusatan pasien yang terintegrasi, termasuk pelayanan kesehatan mental di samping memberi obat kepada para pasien.

Data penelitian tersebut dihimpun dari 18 negara bagian antara tahun 2003 dan 2014 oleh CDC National Violent Death Reporting System. Dari 123,181 kematian akibat bunuh diri, atau sekitar 9 persen, termasuk yang bersumber dari catatan resmi, seperti pemeriksaan medis dan aparat penegak hokum, mengindikasikan bukti dari penyakit kronis.

Proporsi tindakan bunuh diri oleh orang-orang yang menderita penyakit kronis meningkat selama penelitian, dari 7,4 persen pada 2003 ke 10,2 persen pada 2014. Namun, Petrosky dan tim penelitinya juga menggarisbawahi bahwa orang-orang yang bertarung melawan penyakit kronisnya juga meningkat pada periode yang sama.

Sakit tulang belakang, kanker, dan arthtritis memiliki proporsi yang besar atas beberapa kondisi yang ditimbulkan oleh penyakit kronis. Lebih dari separuh orang dengan penyakit kronis yang melakukan tindakan bunuh diri meninggal karena luka tembakan, sedangkan 16,2 persen meninggal karena overdosis setelah menggunakan opioid.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Dr. Paul Nestadt dari departemen psikiater dan perilaku sehat di John Hopkins School of Medicine di Baltimore, Amerika Serikat, masalah tersebut di atas sangatlah penting.

"Opioid adalah obat antidepresi dan hal tersebut meningkatkan risiko depresi," jelas Nedstadt, yang tidak terafiliasi dengan studi Petrosky. "Depresi merupakan salah satu faktor terbesar atas terjadinya bunuh diri."

Sementara itu, Dr. Michael L. Bernett, peneliti kebijakan dan manajemen kesehatan di Harvard T.H. Chan School of Public Health dan psikiater di Rumah Sakit Brigham & Women di Boston, Amerika Serikat, mengatakan penelitian terbaru Petrosky tidak dapat bicara apapun mengenai manajemen penyakit kronis di Amerika Serikat.

"Namun, kita tahu tidak ada satu pengobatan pun yang tampaknya secara khusus efektif untuk menyembuhkan penyakit kronis," ujar Barnett, yang juga tidak terafiliasi dengan studi Petrosky.

"Baik itu opioids atau pun NSAIDs cukup efektif dalam mengobati penyakit akut, tapi tidak untuk penyakit kronis. Sementara orang-orang cenderung menginginkan pil untuk menyelesaikan masalah ini, manajemen penyakit yang komprehensif terbukti cukup efektif," lanjutnya.

Lain lagi dengan Dr. Ajay D. Wasan, wakil presiden untuk urusan ilmiah di American Academy of Pain Medicine and seorang profesor anesthesia dan psikiater di University of Pittsburgh Medical Center, yang mengatakan bahwa permasalahan dengan studi seperti yang dilakukan oleh Petrosky adalah tidak bisa diketahuinya faktor-faktor beresiko lain yang dimiliki oleh setiap penderita penyakit kronis.

"Penyakit kronis pastinya merupakan faktor risiko yang penting, tapi kita tidak tahu bagaimana pentingnya hal itu dibandingkan dengan faktor-faktor resiko lainnya," ucap Wasan, yang juga tidak terafiliasi dengan studi Petrosky.

"Dan juga, sejak penyakit kronis tidak benar-benar diperhatikan dengan baik, proporsi orang-orang dengan penyakit kronis masih dianggap remeh. Kita tidak tahu apakah penyakit kronis benar-benar mematikan atau tidak," tegasnya.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selebgram Jaksel Ditemukan Tewas Setelah Cekcok dengan Pacar, Polisi: Sempat Minum Obat-obatan

3 hari lalu

Ilustrasi mayat. Pakistantoday.com
Selebgram Jaksel Ditemukan Tewas Setelah Cekcok dengan Pacar, Polisi: Sempat Minum Obat-obatan

Hasil pengecekan awal kepolisian, di tubuh selebgram itu tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan.


Eks Wapres Ekuador Coba Bunuh Diri dan Mogok Makan, Protes Ditangkap Korupsi

8 hari lalu

Jorge Glas. Wikipedia
Eks Wapres Ekuador Coba Bunuh Diri dan Mogok Makan, Protes Ditangkap Korupsi

Mantan Wakil Presiden Ekuador dilaporkan mencoba bunuh diri dan sedang mogok makan untuk memprotes penangkapannya.


Seorang Mandor di Depok Gantung Diri di Kontrakan, Tulis Surat Tak Kuat Merugi Hingga Minta Maaf ke Pacar

16 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Seorang Mandor di Depok Gantung Diri di Kontrakan, Tulis Surat Tak Kuat Merugi Hingga Minta Maaf ke Pacar

Seorang mandor di Depok ditemukan gantung diri di kontrakan. Ia menulis surat berisi tentang proyeknya yang merugi hingga tukang telat gajian.


Wanita Tewas Usai Lompat dari Apartemen di Pluit, Tinggalkan Surat dan Kerap Mengurung Diri

24 hari lalu

Lokasi kejadian bunuh diri di Apartemen Laguna Tower A Pluit Jakarta Utara pada Senin, 25 Maret 2024. Foto: ANTARA/HO-Polres Metro Jakarta Utara
Wanita Tewas Usai Lompat dari Apartemen di Pluit, Tinggalkan Surat dan Kerap Mengurung Diri

Seorang wanita berinisial PT, 22 tahun, tewas usai melompat dari apartemen di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara pada Senin sore kemarin.


Pesan Terakhir Saksi Kunci Boeing: Jika Saya Mati, Itu Bukan Bunuh Diri!

35 hari lalu

John Barnett. hindustantimes.com
Pesan Terakhir Saksi Kunci Boeing: Jika Saya Mati, Itu Bukan Bunuh Diri!

John Barnett sedang dalam proses memberikan kesaksian melawan Perusahaan Boeing saat ditemukan tewas di South Carolina dengan luka tembak


Anggota Basarnas Papua Meninggal Akibat Jatuh dari Tower Telekomunikasi saat Selamatkan Warga

36 hari lalu

Petugas BPBD, Basarnas dan Dinas Pemadam Kebakaran mengevakuasi pohon tumbang pascaputing beliung di Jalan Nasional Bandung Garut di Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu, 21 Februari 2024. BPBD Provinsi Jawa Barat tengah mendata kerusakan bangunan dan korban akibat bencana puting beliung yang terjadi di Rancaekek pada Rabu petang tersebut. ANTARA/Raisan Al Farisi
Anggota Basarnas Papua Meninggal Akibat Jatuh dari Tower Telekomunikasi saat Selamatkan Warga

Seorang anggota Basarnas meninggal dunia saat selamatkan warga di Tower Telekomunikasi Gunung Sabron Yaru, Papua.


Kasus Orang Lompat dari Apartemen Teluk Intan Sudah Pernah Terjadi Beberapa Kali

38 hari lalu

Sejumlah anggota Resmob Kepolisian Daerah Polda Metro Jaya memantau lokasi empat keluarga tewas usai diduga melompat dari salah satu apartemen di Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu, 9 Maret 2024. Foto: TEMPO/Ihsan Reliubun
Kasus Orang Lompat dari Apartemen Teluk Intan Sudah Pernah Terjadi Beberapa Kali

Berdasarkan keterangan salah satu penghuni, kasus orang melompat dari Apartemen Teluk Intan Penjaringan, Jakarta Utara bukan baru kali saja.


Pengelola Teluk Intan Akui Tak Tahu Satu Keluarga yang Lompat Sempat Huni Apartemen

38 hari lalu

Lokasi empat orang keluar melompat dari gedung Topaz di kawasan Apartemen Teluk Intan, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Korban yang masih satu keluarga itu melompat dan tewas pada Sabtu, 9 Maret 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Pengelola Teluk Intan Akui Tak Tahu Satu Keluarga yang Lompat Sempat Huni Apartemen

Satu keluarga tewas karena jatuh dari Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara sejak dua tahun lalu tak lagi tinggal di sana.


Abu Jenazah Satu Keluarga Tewas di Apartemen Teluk Intan Dilarung di Ancol

38 hari lalu

Tempat kejadian bunuh diri empat orang sekeluarga yang melompat dari atas apartemen Teluk Intan, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Sabtu sore, 9 Maret 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Abu Jenazah Satu Keluarga Tewas di Apartemen Teluk Intan Dilarung di Ancol

Setelah dikremasi, abu jenazah satu keluarga tewas di apartemen Teluk Intan dibawa oleh perwakilan keluarga untuk dilarung di Ancol.


Mantan Pegawai yang Ungkap Masalah Standar Produksi Boeing Ditemukan Tewas

38 hari lalu

Logo Boeing terlihat di sisi Boeing 737 MAX di Farnborough International Airshow, di Farnborough, Inggris, 20 Juli 2022. REUTERS/Peter Cziborra
Mantan Pegawai yang Ungkap Masalah Standar Produksi Boeing Ditemukan Tewas

John Barnett, mantan pegawai Boeing yang menjadi buka suara soal dugaan adanya masalah pada sistem keselamatan di Beoing, ditemukan tewas