TEMPO.CO, Jakarta - Adhimukti T Sampurna, Chief Medical and Ancillary Services Officer Bamed Skincare, mengatakan bahaya suntik dan sulam memang lebih pada risiko kesalahan dalam proses penyuntikan. Jika dikerjakan tidak sesuai SOP, bahan-bahannya akan masuk ke pembuluh darah sehingga bisa menimbulkan masalah pada organ penting lainnya.
Selain itu, dia juga menyarankan masyarakat yang akan melakukan perawatan untuk memperhatikan dan mencari tahu kandungan dari bahan yang akan disuntikkan tersebut. Misalnya saja untuk suntik kolagen, menurutnya yang disuntik bukan benar-benar kolagen melainkan vitamin C dan antioksidan. Justru akan menjadi masalah bila yang disuntik benar-benar berisi kolagen.
Baca juga:
Rokok Vs Kolagen, Biang Kerok Kulit Keriput
Benarkah Kolagen Bermanfaat bagi Kulit? Simak Kata Pakar
Suntik Vitamin C atau Suplemen Kolagen, Mana Lebih Aman?
Jenis Makanan Penambah Produksi Kolagen agar Kulit Segar
“Justru kolagen itu tidak baik disuntikan ke dalam tubuh karena tidak bisa terserap dan akan membentuk plak serta sumbatan, malah bisa mendatangkan penyakit lainnya seperti stroke,” jelasnya.
Menurutnya, perawatan kulit terbaik harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien dan dilakukan melalui berbagai pendekatan. Masyarakat sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis sebelum memulai perawatan agar bisa mendapatkan jenis perawatan yang benar-benar sesuai.
Baca Juga:
Jika ingin mencegah penuaan pada kulit wajah, para wanita harus rajin mencuci muka dan menggunakan pelembab, terutama untuk yang bekerja di ruangan ber-AC yang bisa menyebabkan kulit menjadi kering.
“Bisa gunakan moisturizer tapi disesuaikan dengan kulit dan lingkungan. Jangan lupa pakai sunscreen dengan SPF minimal 30 tidak hanya untuk yang di luar ruangan tetapi juga di dalam rumah,” ujarnya.