Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Remaja Tak Dianjurkan Suntik Filler dan Sulam Alis, Cek Alasannya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi filler/botox. Shutterstock
Ilustrasi filler/botox. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap wanita pasti ingin terlihat cantik. Berbagai perawatan dilakukan untuk mendapatkan wajah yang bening, halus, kenyal, dan selalu awet muda.

Beberapa tahun belakangan, semakin banyak wanita yang memilih cara instan untuk tampil cantik tanpa perlu melakukan operasi. Beberapa di antaranya yang sering dilakukan adalah sulam alis, suntik filler, dan suntik kolagen. Tidak hanya wanita dewasa, belakangan tren suntik dan sulam ini juga banyak dilakukan oleh para remaja.

Artikel lain:
Suntik Filler dan Operasi Plastik Bikin Ketagihan? Ini Kata Ahli
Mau Coba Teknik Kecantikan Filler, Ketahui Plus Minusnya
Cara Baru Hilangkan Kerutan dengan Filler tanpa Injeksi
Filler Bikin Wajah Kaku, Mitos atau Fakta?

Memang proses perawatan ini bisa membuat para wanita cantik secara cepat. Risikonya pun lebih kecil dibandingkan operasi. Namun, jika tidak dilakukan secara hati-hati dan bukan dilakukan oleh profesional, justru akan membahayakan karena bisa mengenai saraf atau pembuluh darah.

Selain itu, pasien juga harus memperhatikan bahan dan kandungan yang akan disuntikkan tersebut serta komposisinya haruslah sesuai sebab jika berlebihan dan kandungannya tidak aman akan menimbulkan berbagai alergi dan peradangan karena bahan yang tidak terserap di dalam tubuh.

Dokter spesialis kulit dan kelamin Jonathan R Supedi mengatakan secara prinsip proses penyuntikan filler dan sulam alis tidak direkomendasikan untuk remaja karena adanya proses perlukaan pada bagian tubuh yang akan disulam.

“Jika tidak dikerjakan oleh profesional akan berisiko terinfeksi. Kalau ada riwayat keloid, bisa muncul kembali keloidnya, jadi cukup berisiko,” ujarnya.

Penyebabnya, pada saat proses mempertebal alis melalui teknis sulam, biasanya menggunakan pigmen atau tinta yang juga dikhawatirkan mengandung senyawa PPD yang dapat memicu alergi. Hal ini bisa mengakibatkan pembengkakan pada bagian tubuh yang disulam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ilustrasi suntik alis. shutterstock.com

PPD atau paraphenylenediamine merupakan senyawa pewarna dalam industri pewarna rambut dan bahan dasar tato yang bisa berbahaya. Reaksinya bisa berbahaya, terlebih bila bereaksi dengan oksida dan basa kuat. Penggunaannya harus dibatasi karena bisa menyebabkan kanker dan alergi pada kulit, mata, serta saluran pernapasan.

Penggunaan filler juga harus diperhatikan karena mengandung zat asam hialuronat (HA) yang disuntik pada lapisan bawah kulit. Jangan berlebihan dan bahan yang digunakan idealnya non permanen yang bertahan 6 hingga 12 bulan.

Jika filler terlalu banyak bisa menyebabkan alergi dan peradangan, sebab tidak dapat diserap sempurna oleh tubuh. Hasilnya, bukan tampilan natural yang didapatkan tetapi pembengkakan.

Di samping kandungannya, proses penyuntikan atau perlukaan juga harus dilakukan secara baik sesuai standar higienis, steril, dan keamanan yang memadai. Dikhawatirkan tinta atau filler yang disuntikan tersebut masuk ke pembuluh darah sehingga bisa membuat pembuluh mati.

“Pernah ada pasien yang buta setelah melakukan filler karena ada kandungan dari filler yang bocor ke pembuluh darah mata. Jadi jangan sampai salah karena ada risiko besar yang akan ditanggung,” tutur Jonathan.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

3 hari lalu

Petugas berjaga di dekat Gereja Assyrian Christ The Good Shepherd setelah serangan  yang terjadi saat kebaktian malam sebelumnya, di Wakely di Sydney, Australia, 16 April 2024. REUTERS/Jaimi Joy
Polisi Tetapkan Penusukan Uskup di Sydney sebagai Serangan Teror

Polisi Australia mengatakan penusukan terhadap seorang uskup gereja Asiria di Sydney adalah tindakan teror


Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

3 hari lalu

Seseorang menikam Uskup Mar Mari Emmanuel saat kebaktian gereja di Gereja Christ The Good Shepherd di Wakeley, Sydney, Australia 15 April 2024. REUTERS
Penusukan di Sydney Lukai Uskup Pro-Palestina, Pelaku Remaja 15 Tahun

Kasus penusukan kembali terjadi di Sydney, Australia setelah seorang remaja ditangkap karena menikam uskup dan beberapa jemaat gereja Asiria


169 Remaja yang Konvoi Motor Sambil Main Petasan di Jakarta Pusat Ditangkap

14 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro sambil berhadapan dengan massa di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa, 21 Februari 2023. ANTARA/Siti Nurhaliza
169 Remaja yang Konvoi Motor Sambil Main Petasan di Jakarta Pusat Ditangkap

Polres Jakarta Pusat menangkap 169 remaja yang konvoi motor dengan dalih membagikan takjil


38 Remaja Diamankan Lantaran Diduga Hendak Tawuran Berkedok SOTR di Depok, 5 Orang Positif Narkoba

14 hari lalu

Ilustrasi tawuran. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
38 Remaja Diamankan Lantaran Diduga Hendak Tawuran Berkedok SOTR di Depok, 5 Orang Positif Narkoba

Polres Metro Depok AKBP Markuat pengamanan 38 remaja itu berawal dari tim patroli melihat mereka sedang berkumpul.


170 Remaja Terjaring Penindakan Konvoi dan Hendak Tawuran, 2 di antaranya Positif Narkoba

15 hari lalu

Ilustrasi tawuran/perkelahian penganiayaan. Shutterstock
170 Remaja Terjaring Penindakan Konvoi dan Hendak Tawuran, 2 di antaranya Positif Narkoba

Polda Metro Jaya dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumpulkan puluhan remaja di halaman Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat pada Rabu.


Polisi Tindak Sejumlah Konvoi Jalanan Sambil Nyalakan Petasan di Yogyakarta Jelang Libur Lebaran

17 hari lalu

Gerombolan remaja menggelar konvoi sembari menyalakan petasan di jalan Kota Yogyakarta pada Minggu 31 Maret 2023. (Dok. Istimewa)
Polisi Tindak Sejumlah Konvoi Jalanan Sambil Nyalakan Petasan di Yogyakarta Jelang Libur Lebaran

Menjelang libur Lebaran di Yogyakarta, muncul sejumlah konvoi yang diikuti aksi menyalakan petasan di jalanan.


Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

25 hari lalu

Ilustrasi livestreaming game. Foto : EV
Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

Remaja rentan mengalami kecanduan karena kondisi perkembangan otak yang belum sempurna atau matang. Simak penjelasannya.


Polisi Tangkap 25 Remaja di Solo karena Aksi Perang Sarung

33 hari lalu

Ilustrasi tawuran / perkelahian / kerusuhan. Shutterstock
Polisi Tangkap 25 Remaja di Solo karena Aksi Perang Sarung

Polisi menangkap 25 orang remaja karena aksi perang sarung di Solo, Sabtu dini hari, 16 Maret 2024.


Sekilas tentang Anita Roddick dan The Body Shop yang Dikabarkan Bangkut

38 hari lalu

Suasana pengunjung belanja di stan The Body Shop dalam Jakarta X Beauty 2023 part 2 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Kamis, 14 Desember 2023. Foto: CANTIKA/Silvy Riana Putri
Sekilas tentang Anita Roddick dan The Body Shop yang Dikabarkan Bangkut

Didirikan Dame Anita Roodick pada 1976, The Body Shop dimulai dengan keyakinan sesuatu revolusioner, bisnis menjadi kekuatan untuk kebaikan.


Pesan Dokter Anak pada Remaja untuk Cegah Kelahiran Stunting

43 hari lalu

Ilustrasi pencegahan stunting/ Indofood
Pesan Dokter Anak pada Remaja untuk Cegah Kelahiran Stunting

Memperbaiki kualitas hidup saat masih remaja dapat menjadi upaya mencegah melahirkan anak berisiko stunting di kemudian hari.