TEMPO.CO, Jakarta - Kesuksesan para pengusaha perempuan Indonesia dipamerkan di Fashion Symphony 2018, di tahun keduanya. Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Jakarta Selatan, bersama dengan Sari Ayu Martha Tilaar menghadirkan produk dari 20 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dimiliki oleh pengusaha perempuan Indonesia.
Baca juga:
Serena Williams Pakai Rok Tutu Saat Bertanding di AS Terbuka
Fashion Ramah Lingkungan dari Gap untuk Musim Gugur dan Dingin
Dress Bunga-bunga Personel Girlband Korea Twice, So Sweet
“Kami merasa produk pengusaha perempuan Indonesia ini banyak yang sayang kalau hanya ditunjukkan di bazaar, kualitasnya sudah bisa di tingkat Internasional. Supaya banyak orang tahu kalau produk Indonesia tidak kalah dengan produk lain,” ujar Julie Laiskodat Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) IWAPI Jakarta Selatan, di Sheraton Hotel, Jakarta, Rabu 29 Agustus 2018.
Fashion Symphony 2018, di Sheraton Grand Ballroom, Jakarta Selatan, Rabu 29 Agustus 2018. Tempo/Astari P Sarosa
Peragaan busana ini bertujuan untuk mengedepankan produk Indonesia, agar bisa bersaing di panggung nasional dan dunia. IWAPI Jakarta Selatan memiliki hampir 200 orang anggota dari total anggota IWAPI di Indonesia yang lebih dari 30,000 pengusaha. Mereka akan diberikan kesempatan untuk memperkenalkan karya bangsa dengan produk-produk lokal.
(ki-ka) Julie Laiskodat (Ketua DPC IWAPI Jaksel), Hj. Dewi Motik Pramono (Dewan Kehormatan IWAPI), Wulan Tilaar (Wakil Chairwoman PT Martha Tilaar Group), Tatyana Sutara (Ketua Umum DPD IWAPI DKI), Ir. Nita Yudi (Ketua Umum DPP IWAPI DKI), di Konferensi Pers Fashion Symphony 2018, di Sheraton Grand Ballroom, Jakarta Selatan, Rabu 29 Agustus 2018. TEMPO/Astari P Sarosa
Pemilihan desainer yang hadir di peragaan busana Fashion Symphony 2018 juga dilakukan dengan cara yang adil. “Kalau memang anggota tersebut aktif untuk bisa menghadiri semua acara IWAPI, tentunya memiliki prioritas pertama. Kedua, produknya harus Indonesia, tidak boleh printing. IWAPI memiliki keinginan untuk mengangkat para pengrajin yang ada di desa-desa,” lanjut Julie.
Kriteria tersebut bertujuan untuk menjaga kekayaan budaya Indonesia, agar tidak ditinggalkan oleh masyarakat. Sebab itu, aksesoris dan busana yang ditampilkan di peragaan busana ini harus karya dari Indonesia.
Gerai UKM Bilang Bilang, yang menampilkan produk anggota IWAPI JakSel, di Gandaria City lantai 1, Jakarta Selatan. TEMPO/Astari P Sarosa
Label fashion yang ikut hadir dalam peragaan busana ini adalah Mari Berkain, Azuraa Indonesia, Nengmas Kids Batik, Saroengan, Nona, EgienMom, Semesta Gallery, House of Pipie, Roemah Katumbiri, Roemah Kebaya, Kain, House of Shiloh, Jarit, Jani Signature, Jeany Wang, Dru Jewelry, Sylvo Python Leather, Lashes by Moza dan Levico. Setiap label menampilkan 4-5 karyanya di peragaan busana yang mewah ini.
Artikel lain:
Cara Vera Kebaya Bikin Baju Pengantin yang Cocok Buat Anak Muda