TEMPO.CO, Jakarta - Gejala penyakit jantung umumnya ditandai dengan nyeri dada. Namun ternyata ada gejala lain yang tidak khas bahkan menyerupai gejala maag seperti mual, muntah, dan nyeri. Jangan sampai salah, ada cara untuk membedakannya. Karena ketidaktahuan itu banyak yang baru mengetahui dirinya terkena penyakit jantung ketika telah mengalami nyeri di bagian dada.
Baca juga:
Dokter: Remaja pun Bisa Terserang Penyakit Jantung Koroner
Memahami Sindrom Kardiorenal, Bukan Penyakit Jantung Biasa
Orang Sehat pun Bisa Alami Penyakit Jantung, Simak Penjelasannya
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Rumah Sakit Pondok Indah Puri Indah, dr. Johan Winata mengatatakan tujuh puluh persen orang dengan penyakit jantung koroner memiliki gejala nyeri dada yang khas yakni nyeri yang timbul di belakang tulang dada atau lebih ke kiri sedikit. "Terkadang nyerinya bisa menjalar ke lengan kiri, menembus ke belakang hingga menjalar ke bagian leher,” ujarnya.
Dr Johan menambahkan nyeri dada karena jantung koroner bisa berbeda intensitas nyerinya, bergantung dari penyebabnya. Nyeri dada akibat penyempitan pembuluh darah biasanya lebih ringan intensitas nyerinya dibanding nyeri dada karena serangan jantung akibat robeknya pembuluh darah. "Kalau karena serangan jantung biasanya disertai gejala keringat dingin dan mual atau nyeri di ulu hati. Nyerinya pun sangat intens dan enggak akan hilang dengan hanya istirahat,” ucapnya.
Masalahnya tak semua penderita penyakit jantung akan mengalami nyeri dada. Tiga puluh persen penderita justru mengalami gejala penyakit jantung yang tidak khas seperti nyeri di bagian dada sebelah kanan, rahang, gigi hingga ujung-ujung jari. Belum lagi nyeri pada ulu hati, mual dan muntah yang juga pertanda penyakit jantung, memiliki gejala yang serupa dengan penyakit maag. Alhasil, terkadang ada misdiagnosis antara penyakit mag dan penyakit jantung karena gejalanya mirip serta tingkat intensitas nyerinya sama.
Menurut dr. Johan cara membedakannya cukup mudah. “Meski nyerinya mirip, tetap ada perbedaannya. Jika nyeri yang terjadi disertai dengan gejala mulut yang terasa pahit maka itu pertanda bahwa asam lambung naik. Kalau nyeri karena maag biasanya muncul ketika seseorang telat makan. Namun jika nyeri yang dirasakan sangat intens kemudian tidak hilang bahkan ketika beristirahat maka patut diwaspadai bahwa itu gejala penyakit jantung,” jelas dr. Johan.
Artikel lain: Jangan Abaikan Tanda-tanda Ini, Bisa Jadi Penyakit Jantung
Ada cara lain yang lebih mudah. “Memang ada beberapa orang yang enggak punya gejala nyeri. Namun sebenarnya tetap ada tandanya. Misalnya orang itu dulu bisa lari 1 km kemudian sekarang lari 800 meter saja sudah enggak kuat. Selain itu, setiap berolahraga, terjadi nyeri biasanya di rahang atau gigi. Itu bisa menjadi pertanda penyakit jantung.” Anda yang mengalami tanda-tanda demikian, terlebih memiliki sejumlah faktor risiko, dr. Johan menganjurkan untuk segera ke dokter.