TEMPO.CO, Jakarta - Sayur dan buah memang perlu diperkenalkan kepada anak sejak dini. Untuk bayi berusia 6 bulan ke atas, ibu dapat membuat makanan pendamping ASI atau MPASI berisi sayuran. Hanya saja takarannya tidak boleh berlebihan.
Baca juga:
Bayi Sudah Waktunya MPASI, Perhatikan Nutrisi yang Tepat
Data: Orang Indonesia Masih Kurang Suka Makan Sayur dan Buah
Dokter spesialis anak yang juga Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo atau FKUI/RSCM, Damayanti Rusli Sjarif mengatakan sayur dan buah tidak bisa menjadi satu-satunya MPASI. "Sayur bisa ditambahkan pada MPASI tapi jangan banyak-banyak. Buah juga bisa diberikan sebagai snack," kata Damayanti Rusli Sjarif di Paradigma Café, Jakarta Pusat, Senin 13 Agustus 2018.
Damayanti memberikan penjelasan ini karena sekarang muncul tren memberikan puree buah dan sayur kepada bayi. Padahal, menurut dia, makanan ini dapat meningkatkan risiko anak mengalami gagal tumbuh.
Ilustrasi buah dan sayur segar. shutterstock.com
Damayanti menjelaskan, sayur dan buah mengandung serat yang cukup tinggi. Sebab itu, tidak disarankan memberikan terlalu banyak kepada bayi karena akan membuat bayi cepat kenyang. "Bila bayi kenyang dengan serat, maka asupan nutrisi yang lain menjadi tidak terpenuhi," kata dia.
Selain itu, pilihan buah yang diberikan kepada bayi juga harus diperhatikan. "Ibu sebaiknya memberikan buah yang banyak airnya, bukan yang banyak seratnya," ucap Damayant. Bila bayi mengkonsumsi makanan yang terlalu tinggi seratnya, itu bisa membuat bayi sembelit dan mengganggu penyerapan nutrisi tertentu. Karena itu, Damayanti melanjutkan, sebaiknya asupan sayur dan buah dibatasi saat bayi masih di bawah 2 tahun.
Artikel lainnya:
5 Rekomendasi MPASI untuk Anak dari Laura Basuki
Pentingnya Mengenalkan Anak Sayur dan Buah Sejak Usia Dini