TEMPO.CO, Jakarta - Ada banyak alasan kenapa seorang anak tinggal berjauhan dengan orang tua, mulai dari pendidikan hingga pekerjaan. Beberapa anak justru mengalami masa ini ketika usianya masih terbilang muda atau bahkan di bawah umur. Salah satunya atlet bulu tangkis Gregoria Mariska.
Gregoria harus hidup mandiri di Bandung sejak kelas 4 SD setelah bergabung dengan PB Mutiara pada tahun 2009, sementara orang tuanya menetap di Wonogiri, Jawa Tengah.
Tips lain:
Tip Beberes Rumah Bareng Anak
Tip Menanamkan Konsep Keuangan kepada Anak
Kiat Pilih Tas Ransel untuk Anak
Kiat Membiasakan Anak Tidur di Kamar Sendiri
Permasalahannya adalah, tidak mudah bagi anak-anak yang masih berusia muda untuk hidup mandiri dan jauh dari orang tua. Ada beberapa faktor yang membuat mereka merasa sedih atau sedikit merasa berat dalam menjalani hari-harinya.
Mengatasi tu, psikolog dan penulis “Ten Days to a Less Defiant Child”, Nancy S. Buck memberikan beberapa saran dan tips. Berikut tiga tipsnya, dilansir laman Mom.me.
1. Berhenti cemburu
Ini adalah hal yang paling umum ditemui saat seseorang anak jauh dari orang Ini biasanya terjadi ketika anak-anak tersebut melihat teman-teman seusianya tengah menghabiskan waktu bersama orang tua, entah di tempat perbelanjaan, restoran, atau tempat-tempat lain.
Oleh sebab itu, anak harus bisa mengelola rasa cemburu yang datang. Memang, pada dasarnya anak tidak bisa menghabiskan waktu bersama orang tua setiap saat. Tapi ambil sisi positifnya di mana dengan hidup mandiri anak bisa melakukan banyak hal dan mengambil keputusan sendiri tanpa harus pusing meminta izin (selama itu positif) kepada orang tua.
2. Punya teman dari segala usia
Semakin banyak teman semakin baik. Untuk itu, saat anak jauh dari orang tua, berusahalah untuk mendapatkan teman sebanyak-banyaknya. Tidak harus teman yang seusia tapi dia juga bisa berteman dengan berbagai usia selama itu membawa pengaruh baik. “Temukan sesuatu yang Anda minati dan ingin dilakukan bersama,” kata Buck.
3. Tetap terkoneksi
Meskipun jauh, bukan berarti perhatian akan berkurang. Anak bisa memanfaatkan teknologi untuk berkomunikasi dan menanyakan kabar. Anak juga bisa berbagi gambar atau video untuk setiap aktivitas yang telah dilalui setiap harinya. Ini setidaknya membuat anak merasa jika orang tua akan selalu bersama kapan pun dan di mana