TEMPO.CO, Jakarta - Angka penyandang diabetes di Indonesia terus meningkat setiap tahun. Data yang dirilis oleh IDF Diabetes Atlas pada 2015 menempatkan Indonesia di peringkat ke-7 di dunia untuk prevalensi penyandang diabetes tertinggi. Tahun lalu, Indonesia malah bertengger di posisi ke-6 dengan populasi penyandang diabetes mencapai lebih dari 10 juta orang.
Baca juga:
Puasa, Kiat Sederhana Mengontrol Diabetes
Yang Dilakukan Dita Soedarjo Saat Gemuk dan Berisiko Diabetes
"Sebanyak dua dari tiga orang yang terdiagnosis, tidak mengetahui dirinya menyandang diabetes. Akibatnya saat dilarikan ke rumah sakit, kondisi penyandang diabetes sudah sangat terlambat," kata Ketua Perkumpulan Edukator Diabetes Indonesia Dr. dr. Aris, Sp.PD., KEMD, dalam peluncuran aplikasi Teman Diabetes belum lama ini.
Aris menambahkan, pemeriksaan kadar gula darah harus dilakukan dengan telaten. Idealnya pemeriksaan itu dilakukan tiga kali sehari setiap hari. Meski terkesan merepotkan namun pemeriksaan gula darah sejatinya memiliki tujuan spesifik.
"Jika pemeriksaan dilakukan 1 jam setelah makan, tujuannya untuk melihat kadar gula darah akibat mengonsumsi makanan tertentu. Jika dilakukan 2 jam setelah makan, tujuannya untuk melihat seberapa besar kemampuan tubuh menurunkan kadar gula secara alami," ujarnya.