TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan Raisa Andriana dan Hamish Daud tengah berbahagia. Raisa hamil anak pertama dan berita gembira itu ia bagi lewat video.
Sebagai pesohor dan figur publik, Raisa harus menjaga kesehatan dan kebugaran tubuhnya. Pertanyaannya, haruskah tetap berolahraga saat sedang berbadan dua? Jawabannya, ya.
Artikel terkait:
Raisa Hamil, Hamish Daud Bengong Lihat Testpack
Raisa Hamil, Usia Kandungan Berapa Minggu Detak Janin Terdeteksi
Raisa Hamil, Ini Kiat Menjaga Kehamilan di Trisemester Pertama
Mau Tahu Sifat Asli Raisa? Intip Instagram Artis Makeup-nya
Olahraga akan menjaga kebugaran tubuh selama menjalani kehamilan. Selain itu, olahraga saat hamil diyakini mampu memperbaiki suasana hati, mengurangi pegal-pegal, dan membuat tidur jadi nyenyak.
Hanya saja, selama kehamilan, organ-organ tubuh bekerja lebih keras untuk menopang kehamilan. Karenanya, disarankan untuk tidak melakukan olahraga yang terlalu berat atau melakukan gerakan-gerakan yang justru membayakan kehamilan.
Berikut delapan aturan main bagi ibu hamil sebelum berolahraga, seperti dirangkum situs Modernmom.com.
#Konsultasi dengan dokter
Konsultasikan dengan dokter sebelum memulai program latihan. Jika Anda berolahraga secara teratur sebelum hamil dan kehamilan bebas risiko, Anda bisa dapat terus berolahraga walaupun modifikasi diperlukan seiring usia kehamilan. Yang jelas, pastikan program kebugaran tidak akan menempatkan Anda atau bayi dalam risiko.
#Banyak minum air putih
Pastikan minum air sebelum, selama, dan setelah olah raga. Jika tidak, Anda bisa mengalami dehidrasi yang dapat menyebabkan kontraksi prematur serta meningkatkan suhu tubuh. Kedua hal ini dapat membahayakan janin.
#Tambah asupan kalori
Meskipun tidak benar-benar makan untuk dua orang, Anda tetap memerlukan kalori ekstra ketika sedang hamil, terutama jika rajin berolahraga. Disarankan bagi wanita hamil untuk mengonsumsi antara 300 hingga 500 kalori ekstra per hari selama kehamilan. Utamakan asupan kalori dari buah-buahan, sayuran, daging tanpa lemak, ikan, dan biji-bijian.
Raisa dan ibunya. Instagram
#Pemanasan
Sangat penting untuk melakukan pemanasan sebelum memulai latihan. Pemanasan mempersiapkan otot dan sendi secara bertahap meningkatkan denyut jantung. Coba hal-hal seperti berjalan cepat atau berlari kecil di tempat sebelum memulai olahraga.
#Terus bergerak
Berdiri untuk jangka waktu yang lama dapat mengurangi aliran darah ke rahim dan menyebabkan darah berkumpul di kaki. Teruslah bergerak dengan beralih posisi atau berjalan di tempat.
#Pendinginan
Ini sama pentingnya dengan pemanasan. Ambil beberapa menit di akhir latihan untuk berjalan perlahan serta melakukan beberapa peregangan. Hal ini memungkinkan detak jantung kembali normal serta mencegah kaku pada otot di hari berikutnya.
#Jangan sampai kegerahan
Peningkatan metabolisme serta meningkatnya aliran darah berarti Anda akan merasa lebih hangat dari biasanya selama kehamilan. Pastikan untuk mengenakan pakaian yang longgar dan menyerap keringat. Jika Anda merasa pusing atau sesak napas, hentikan aktivitas olahraga dan pindah ke ruang berpenyejuk udara atau ke kamar mandi.
#Olahraga teratur
Jadikan olahraga sebagai rutinitas karena akan menyehatkan diri dan janin. Menurut American College of Obstetricians dan Gynecologists, Anda dapat dengan aman melakukan olahraga ringan selama 30 menit atau lebih.