TEMPO.CO, Jakarta - Banyak pengetahuan tentang kulit yang selama ini diyakini kebenarannya ternyata hanya mitos. Banyak orang mengalami permasalah kulit yang cukup nyata, antara lain tak peduli terhadap paparan sinar matahari dan minim dalam hal perawatan.
Setidaknya ada lima mitos tentang kulit yang harus sesegera mungkin diketahui agar tidak berkelanjutan dan mengakibatkan kerusakan yang lebih serius. Berikut mitos tersebut seperti dirilis Corine de Farme.
Baca Juga:
Mitos lain:
Tidur Cantik Mitos atau Fakta? Simak Penjelasan Ahlinya
Mitos Klasik tentang Kecantikan dan Faktanya
Makanan Pahit Bikin Langsing, Mitos atau Fakta?
10 Mitos Tentang Kulit
#Kulit orang Indonesia lebih kuat terhadap paparan sinar matahari
Kandungan melanin pada kulit orang Indonesia atau Asia pada umumnya lebih banyak sehingga meningkatkan pertahanan kulit terhadap sinar matahari. Akan tetapi, penggunaan tabir surya dengan kandungan SPF tetap diperlukan sebagai perlindungan terhadap UVB.
#Semakin tinggi kandungan SPF dalam tabir surya maka semakin baik
Kandungan SPF pada tabir surya harus disesuaikan dengan aktivitas yang dilakukan. Untuk keperluan aktivitas dalam ruangan, luar ruangan, berjemur di bawah sinar matahari, atau berenang. Masing-masing membutuhkan tingkat SPF yang berbeda.
#Semakin sering melakukan eksfoliasi semakin bagus
Terlalu sering melakukan eksfoliasi atau pengangkatan sel kulit mati akan menimbulkan iritasi karena lapisan pelindung kulit menghilang. Lakukan ekfoliasi secara berjangka, dua kali seminggu cukup.
#Kulit bersih terasa kesat
Jika kulit terasa kesat setelah membersihkannya, maka berarti pembersih yang digunakan telah mengikis kelembapan alami kulit. Seharusnya, kulit tetap terasa lembap dan tidak kering setelah dibersihkan.
#Kulit berminyak tidak membutuhkan pelembap
Faktarnya, sejak menginjak usia 20 tahunan, kandungan minyak alami pada manusia berangsur berkurang. Oleh karena itu, pemilik kulit berminyak pun memerlukan pelembap untuk menjaga kelembapan kulit.