TEMPO.CO, Jakarta - Bidang konstruksi masih didominasi pria. Namun hal tersebut tak membuat Silvia Halim merasa terintimidasi. Terlebih, dia satu-satunya wanita yang masuk jajaran direksi di proyek angkutan cepat terpadu atau mass rapid transit (MRT) Jakarta.
Baca juga: Kampanye SiapaBilangGakBisa Ajak Wanita Melawan Ekspektasi Publik
Silvia Halim, yang menjabat Direktur Konstruksi MRT Jakarta, mengatakan memiliki mantra, yang setiap hari diucapkan, agar dapat melakukan pekerjaannya sebaik mungkin. “Setiap hari persiapkan diri, saya do my research. Practice dan study hard. Kamu akan merasa lebih percaya diri bila sudah belajar dan fokus untuk menyelesaikan pekerjaan,” ujar Silvia Halim saat ditemui di GIA Restaurant, Jakarta Selatan, Selasa, 14 Agustus 2018.
Namun bukan berarti Silvia tidak pernah merasa ragu dengan diri sendiri. Dia pun kerap harus mengingatkan diri sendiri bahwa dirinya mendapat kepercayaan untuk melakukan pekerjaannya karena keterampilan dan pengalaman yang dimiliki. Dengan begitu, Silvia bisa membuktikan kepada koleganya yang laki-laki bahwa perempuan juga bisa bekerja di bidang konstruksi dengan baik.
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim usai meninjau lokasi jatuhnya parapet di jalur layang MRT kawasan Panglima Polim, Jakarta Selatan pada Sabtu, 4 November 2017. Tempo/ Zara Amelia
Artikel lain:
Target Nurul Shamsul Masuk Final Miss Universe Selandia Baru
Beauty Vlogger Disabilitas Laninka Siamiyono: Makeup Terapiku
Masih banyak persepsi dan ekspektasi publik mengenai pekerjaan yang cocok dan pantas untuk wanita. Namun di Indonesia kini makin banyak wanita yang masuk ke dunia teknis dan konstruksi. “Kita buktikan kalau wanita mau dan bisa juga tegas menghadapi kontraktor para pekerja yang laki-laki,” ucap Silvia.
Silvia menambahkan, sisi positif wanita menjadi direksi untuk proyek besar, seperti MRT Jakarta, adalah infrastruktur yang dibuat bisa lebih dinikmati semua orang. Dia bisa memasukkan konsiderasi kebutuhan wanita, yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya oleh pekerja pria. “Saya tidak pernah menganggap bahwa profesi saya ini adalah profesi untuk pria saja, tapi ini adalah dunia saya, dan saya merasa di sini saya bisa berkontribusi dan berkarya,” tutur Silvi Halim.