Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dina Lorenza Bercerai, Ketahui 8 Faktor Penyebab Perceraian

image-gnews
Dina Lorenza. Instagram.com
Dina Lorenza. Instagram.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Aktris cantik Dina Lorenza resmi bercerai dengan suaminya Ghatan Saleh Hilabi setelah menikah selama sepuluh tahun. Perceraian ini resmi ditetapkan secara verstek oleh Pengadilan Agama Jakarta Selatan pada 25 Juli 2018 lalu.

Baca juga:
Dina Lorenza Punya Bisnis Fashion, Penampilannya Tetap Sederhana

Gaya Hijab Dina Lorenza yang Khas, Cocok untuk Semua Acara

Dengan begitu, ini merupakan perceraian kedua Dina Lorenza setelah sebelumnya bercerai dengan Muhammad Herukusuma pada 13 Oktober 2003 silam. Tak bisa dipungkiri bahwa tidakada satu hubungan yang bisa berjalan baik-baik saja. Banyak hal yang dapat memicu pertengkaran dalam sebuah pernikahan.

Namun, sayangnya ada beberapa faktor yang justru membuat hubungan pernikahan berakhir dengan perceraian. Berikut beberapa faktor pemicu perceraian dalam rumah tangga.

#1. Selingkuh
Selingkuh salah satu penyebab perceraian yang paling umum terjadi. Banyak alasan munculnya perselingkuhan dalam rumah tangga yaitu kemarahan, kebencian, perbedaan nafsu seksual hingga kurangnya keintiman sebagai pasangan suami istri. Perselingkuhan biasanya diawali dengan kedekatan sebagai sahabat dan berlanjut menjadi perselingkuhan. “Ini dimulai sebagai urusan emosional yang kemudian menjurus pada masalah fisik,” ujar ahli masalah perselingkuhan Ruth Houtson.

#2. Uang
Perceraian juga bisa muncul ketika menyangkut masalah uang dalam rumah tangga. Contohnya saja jika antara suami istri memiliki pemikiran yang berbeda soal uang, di mana yang satu lebih boros sementara di sisi lainnya lebih suka menabung. Belum lagi, soal perbedaan pendapatan bisa menambah faktor pememicu perceraian.

#3. Kurang komunikasi
Komunikasi sangat penting dalam sebuah hubungan begitu juga dengan pernikahan. Jika ini tidak berjalan baik, maka secara tidak langsung akan berdampak pada semua aspek dalam pernikahan. Di sisi lain, komunikasi yang baik adalah fondasi untuk membangun sebuah ikatan pernikahan yang kuat.

#4. Berdebat terus menerus
Bertengkar dalam hubungan rumah tangga seperti berdebat mungkin adalah hal yang biasa. Tapi ini akan menjadi masalah jika perdebatan berlangsung terus menerus. Bisa jadi pasangan selalu memberikan argumen seolah-olah dia merasa tidak dihargai atau didengar atau hal lainnya yang memicu perdebatan panjang. Ini adalah tanda hubungan pernihakan Anda mulai tidak sehat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

#5. Tidak sesuai harapan
Sangat mudah untuk menikah dengan harapan yang tinggi seperti mengharapkan pasangan untuk hidup bisa hidup serta menjalani pernikahan sesuai dengan apa yang Anda inginkan. Namun, sayangnya ini akan berbeda setelah Anda mulai menjalani hubungan berdua, di mana salah satu diantara kalian akan merasa tertekan dan menyadari jika apa yang Anda harapkan tidak bisa berjalan sesuai keinginan.

Artikel lain:
4 Pekerjaan yang Berisiko Alami Perceraian 

4 Cara Wanita Menguatkan Diri Menghadapi Perceraian

#6. Anak-anak dari hubungan sebelumnya
Ada perbedaan besar antara bagaimana orang bereaksi terhadap anak-anak mereka sendiri dengan anak tiri atau anak dari pasangan yang telah menikah sebelumnya. Perbedaan ini kemudian secara tidak langsung akan memicu perdebatan bahkan hingga perceraian.

#7. Orang tua yang intrusif

Jika orang tua selalu ikut campur dalam uruaan rumah tangga anak mereka yang telah menikah, ini jelas mengganggu. Banyak hal pemicu perceraian di sini, mulai dari merasa tidak nyaman, kurangnya keintiman, serta merasa tidak ada privasi.

#8. Kekerasan fisik
Kekerasan fisik atau emosional adalah kenyataan yang menyedihkan bagi beberapa pasangan. Terlepas dari alasannya, tidak ada yang harus mentolelir soal untuk hal yang satu ini. Meski telah mencoba sekuat tenaga untuk mempertahankan hubungan, jika hal ini terus terjadi perceraian bisa menjadi pilihan akhir dari sebuah pernikahan. 

MARRIAGE | INDEPENDENT

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

3 hari lalu

Ilustrasi pasangan cemburu. Freepik.com
10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.


1001 Alasan Pasangan Enggan Menikah, Ini 10 Sinyal di Antaranya

7 hari lalu

Ilustrasi pasangan jenuh. Shutterstock
1001 Alasan Pasangan Enggan Menikah, Ini 10 Sinyal di Antaranya

Pasangan selalu menunda tanggal pernikahan tanpa sebab yang jelas meski sudah lama berhubungan. Berikut 10 sinyal ia enggan menikah.


Hubungan Tak Nyaman dengan Pasangan, Perlukah Diteruskan?

16 hari lalu

Ilustrasi pasangan bertengkar. shutterstock.com
Hubungan Tak Nyaman dengan Pasangan, Perlukah Diteruskan?

Untuk mengetahui apakah Anda termasuk orang yang tidak nyaman dalam hubungan, simak enam tanda berikut.


Jangan Tambah Kesedihan Teman yang Baru Bercerai dengan Ucapan Berikut

17 hari lalu

Ilustrasi wanita sedih dan kecewa. Freepik.com
Jangan Tambah Kesedihan Teman yang Baru Bercerai dengan Ucapan Berikut

Jangan mengucapkan lima hal berikut pada teman yang baru bercerai walau sepintas menyenangkan karena penerimaannya mungkin berbeda.


Masih Cinta dan Ingin Balikan dengan Mantan, Mulai dengan Langkah Berikut

21 hari lalu

Ilustrasi wanita menangisi foto mantan kekasihnya. shutterstock.com
Masih Cinta dan Ingin Balikan dengan Mantan, Mulai dengan Langkah Berikut

Anda masih sayang pada pasangan meski sudah putus. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika ingin balikan dengan mantan.


Cerita 5 Ibu Rumah Tangga Gugat Pasal Penculikan ke MK, Agar Mantan Suami Bisa Dijerat

22 hari lalu

Wakil Ketua MPR RI Arsul Sani saat mengucapkan sumpah Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) dihadapan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis 18 Januari 2024. Sebelum terpilih menjadi hakim Mahkamah Konstitusi, Arsul Sani merupakan Calon Legislatif dari PPP Dapil Jawa Tengah II pada Pemilu 2024, Wakil Ketua MPR RI, dan pengurus DPP Partai Persatuan Pembangunan. TEMPO/Subekti.
Cerita 5 Ibu Rumah Tangga Gugat Pasal Penculikan ke MK, Agar Mantan Suami Bisa Dijerat

Lima istri sekaligus ibu rumah tangga menggugat bunyi pasal 330 ayat (1) KUHP ke Mahkamah Konstitusi (MK).


Yang Perlu Dilakukan usai Bercerai agar Hubungan dengan Mantan Tetap Baik

22 hari lalu

Ilustrasi pasangan putus/berpisah. Shutterstock
Yang Perlu Dilakukan usai Bercerai agar Hubungan dengan Mantan Tetap Baik

Beberapa hal bisa dilakukan jika tetap harus menjaga hubungan baik dengan mantan pasangan usai bercerai. Berikut yang perlu diperhatikan.


Mau Memulai Hubungan Baru setelah Perceraian, Perhatikan 3 Hal Ini

23 hari lalu

Ilustrasi pasangan bertengkar/berpisah. Shutterstock
Mau Memulai Hubungan Baru setelah Perceraian, Perhatikan 3 Hal Ini

Perceraian memang berat, namun ada beberapa hal yang perlu diingat mereka yang pernah bercerai jika mau memulai hubungan baru.


Pemicu Pasangan Bercerai di Usia 50-an

26 hari lalu

Ilustrasi pasangan bercerai. milligazette.com
Pemicu Pasangan Bercerai di Usia 50-an

Bercerai tak kenal usia. Ada lima alasan umum mengapa perceraian terjadi pada pasangan berusia di atas 50 tahun menurut psikoterapis.


Psikolog Ungkap Kaitan Cinta Buta dan Daya Tarik, seperti Apa Pasangan Idaman Anda?

27 hari lalu

Ilustrasi pasangan. Shutterstock
Psikolog Ungkap Kaitan Cinta Buta dan Daya Tarik, seperti Apa Pasangan Idaman Anda?

Psikolog menjelaskan soal daya tarik dengan pandangan yang berbeda pada masing-masing orang serta kaitan dengan cinta buta.