TEMPO.CO, Jakarta - Kehamilan adalah momen yang sangat spesial bagi seorang ibu. Namun, 8 dari 10 wanita berisiko mengalami stretch mark selama kehamilan. Hal ini karena elastisitas kulit berkurang dengan cepat saat hamil.
Baca juga:
9 Fakta Mengejutkan tentang Stretch Mark
Pamer Strecth Mark, Chrissy Teigen: Ini Tubuh Baruku
Dokter kulit kecantikan Reisa Broto Asmoro mengatakan untuk menghindari strecth mark setelah melahirkan, sebaiknya sudah melakukan perawatan kulit dari sejak hamil. "Dari awal sudah hindari terlebih dahulu, dijaga dengan perawatan kulit pagi, siang, sore, dan malam. Terutama karena kulit wanita hamil itu lebih cepat kering sebetulnya, makanya muncul stretch mark,” ujar Reisa di Jakarta Rabu 8 Agustus 2018.
Dengan memberikan kelembaban yang cukup pada kulit, ibu hamil dapat mencegah kulit pecah saat tubuh melebar. Hal utama yang harus dilakukan untuk menghindari stretch mark adalah untuk melakukan perawatan kulit.
Artikel lain: 7 Jurus Agar Stretch Mark Tak Lagi Mengganggu
“Namun saat mencari produk kehamilan itu harus memastikan keamanannya. Waktu hamil biasanya juga sensitif dengan bau, produk harus memiliki aroma yang menyenangkan untuk ibu hamil,” jelas Mohamad Nurhadi, Brand Manager Mustela Indonesia PT Interbat.
Selain mengandalkan perawatan kulit, untuk menghindari stretch mark juga dapat dilakukan dengan mengkonsumsi vitamin E yang baik untuk kulit. “Air mineral juga harus cukup, terutama kalau kulit sudah terasa kering,” lanjut Reisa. Walaupun hal yang paling penting dan efektif tetap perawatan kulit yang baik.