TEMPO.CO, Jakarta - Menggunakan tabir surya sebelum melakukan aktivitas sehari-hari adalah hal yang sangat penting, tidak hanya untuk orang dewasa tetapi juga untuk bayi dan anak-anak. Banyak orang tua yang merasa kalau bayi tidak perlu menggunakan tabir surya atau takut memberikan tabir surya karena kulit bayi yang sensitif. Padahal, tabir surya sangat penting untuk melindungi bayi dari masalah kulit yang bahaya.
“Bukan bikin kulit hitam yang masalah, tapi karena paparan UV yang bahaya. Apalagi bayi kulitnya masih rapuh, lapisan kulit atasnya belum sempurna,” ujar Reisa Broto Asmoro, dokter kulit dan kecantikan, di Jakarta Selatan, Rabu, 8 Agustus 2018.
Baca juga:
Sering Pake Tabir Surya, Wajib Tahu Bedanya Sunblock dan Suncreen
Walau Hujan, Jangan Lupa Gunakan Tabir Surya sebelum Keluar Rumah
Pakar Berikan Trik Memakai Tabir Surya yang Tepat
Arti Tanda + pada Produk Tabir Surya
Karena kulit yang belum sempurna tersebut sangat penting untuk memberikan bayi tabir surya setiap hari. Tabir surya yang digunakan untuk bayi biasanya aman digunakan dari usia 3 bulan ke atas. Pilih produk yang sudah teruji klinis untuk memastikan keamanannya untuk bayi.
“Kalau untuk bayi, perhatikan kulitnya hipoalergenik tidak? Dan memang untuk bayi atau tidak? Perhatikan kenyamanan saat dipakai, karena biasanya kalau SPF (Sun Protector Factor) tinggi itu lengket,” jelas Mohamad Nurhadi, Brand Manager Mustela Indonesia.
Bukan berarti bayi tidak perlu sinar matahari. “Tabir surya menghalangi UV, jadi vitamin D yang dibutuhkan tubuh masih dapat,” tutur Reisa.
Bayi bisa berjemur di bawah matahari selama 15 menit, namun sebaiknya dilakukan sebelum jam 8 pagi. Gunakan tabir surya pada seluruh badan dan wajah bayi. Telinga bayi juga sebaiknya menggunakan tabir surya agar tidak terbakar.