Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bayi Menangis Tak Selalu Lapar dan Mengantuk, Ini Alasan Lainnya

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi ibu menggendong bayi menangis. shutterstock.com
Ilustrasi ibu menggendong bayi menangis. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tangisan bayi sering kali dikaitkan dengan dua hal, yaitu lapar dan kantuk. Namun dalam masa percepatan pertumbuhan atau yang dikenal dengan istilah growth sprut, bayi merasakan satu hal lain yang membuatnya menangis, yaitu rasa tidak nyaman di tubuh.

Artikel lain:
8 Tanda Bayi Sudah Tumbuh Menjadi Balita 
Manfaat Jika Bayi Rajin Ngemil 

Dokter anak spesialis endokrinologi, di Pusat Medis Los Angeles Kaiser Permanente, Los Angeles, Amerika Serikat, mengatakan masuk akal jika bayi sering menangis karena terjadi pertumbuhan yang pesat di tubuhnya. "Ketika tendon dan otot mereka diregangkan di dalam tubuh, mungkin saja hal itu menimbulkan rasa sakit,” kata May.

Mungkin Anda tidak menyadarinya, namun setelah melewati masa growth spurt, bayi berkembang lebih pesat secara fisik juga kemampuan. Selain berat dan tinggi badan yang berkembang pesat, perhatikan apakah bayi tiba-tiba punya kemampuan baru, seperti mengoceh, tertawa, merespons panggilan, bertepuk tangan, atau tengkurap.

Sebab, otak bayi secara fisik ikut bertumbuh bersama pertumbuhan seluruh tubuh saat mereka belajar mengenal dunia. Pada masa itu pula, bagian tengkorak bayi tumbuh dan menyatu, sehingga ubun-ubun atau bagian lunak di puncak kepala bayi tertutup sempurna setelah mereka berusia setahun.

Baca juga:
Kiat Memancing Perkembangan Otak Bayi 

Dokter Ungkap Sederet Manfaat Pijat Bayi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Clare Bush, asisten profesor pediatrik di Pusat Medis Univeritas Columbia, Amerika Serikat, mengatakan growth spurt pertama biasanya terjadi saat bayi berusia 7-10 hari. "Pada masa itu, bayi mulai belajar menyusu, ibu juga belajar menyusui, sehingga proses percepatan pertumbuhan terjadi lebih lancar," ucapnya.

Growth spurt selanjutnya biasanya berlangsung lebih dramatis karena disertai dengan tangisan yang seperti tiada henti. Selain mudah menangis atau rewel, dan memiliki kemampuan baru, ada dua ciri lain saat bayi mengalami growth spurt.

1. Bayi terus-menerus lapar
Bayi tiba-tiba menjadi rakus. Baru saja selesai makan, dia masih ingin melahap makanan lain yang dilihat. Minum susunya juga makin banyak dan dalam rentang waktu yang lebih singkat. Dalam masa growth spurt, proses metabolisme bayi akan berjalan lebih cepat. Kalori yang terbakar membuat pertumbuhan lebih cepat untuk membangun cadangan sel-sel lemak atau otot.

2. Pola tidur berubah
Jika biasanya anak tidur dengan durasi lebih lama dan sekarang menjadi singkat atau sebaliknya, bisa jadi dia sedang mengalami proses growth spurt. Satu hal yang pasti, tidur berperan penting dalam produksi hormon pertumbuhan.

AURA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Tips Mengatur Bayi Agar Tak Mudah Rewel Saat Mudik

1 hari lalu

Ilustrasi mudik. TEMPO/Subekti
8 Tips Mengatur Bayi Agar Tak Mudah Rewel Saat Mudik

Ada berbagai trik dan cara supaya bayi tidak rewel saat dibawa mudik lebaran atau perjalanan jauh


Warga Depok Nyaris Bentrok karena Bangunkan Sahur Dinilai Terlalu Mengganggu

3 hari lalu

Ilustrasi membangunkan sahur. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Warga Depok Nyaris Bentrok karena Bangunkan Sahur Dinilai Terlalu Mengganggu

Viral video keributan sekelompok pemuda dengan warga yang menegur cara membangunkan sahur yang dinilai terlalu mengganggu


Tega, Ibu Ini Tinggalkan Bayinya hingga Tewas di Rumah Demi Liburan 10 Hari

3 hari lalu

Ilustrasi ibu sedih saat mengasuh bayinya. Foto: Unsplash/Hollie Santos
Tega, Ibu Ini Tinggalkan Bayinya hingga Tewas di Rumah Demi Liburan 10 Hari

Seorang ibu tega meninggalkan bayinya sendirian di rumah hingga akhirnya tewas karena kelaparan demi liburan sendirian.


Saran Ginekolog untuk Bantu Ibu Baru Melahirkan Atasi Gangguan Tidur

10 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
Saran Ginekolog untuk Bantu Ibu Baru Melahirkan Atasi Gangguan Tidur

Ginekolog menjelaskan pentingnya dukungan keluarga dalam upaya mengatasi gangguan tidur pada ibu yang baru melahirkan.


Terkini: Cara Menghitung THR untuk Tiap Kategori Karyawan, 7 Maskapai Diminta Tak Naikkan Harga Tiket

12 hari lalu

Ilustarsi uang THR. Dokumentasi Disnaker)
Terkini: Cara Menghitung THR untuk Tiap Kategori Karyawan, 7 Maskapai Diminta Tak Naikkan Harga Tiket

Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Ahad siang, 17 Maret 2024, dimulai dari cara menghitung THR untuk karyawan tetap, kontrak dan pekerja lepas.


Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

14 hari lalu

Seorang pria menggendong bayi di pangkuannya, saat warga Palestina yang mengungsi, yang meninggalkan rumah mereka akibat serangan Israel berlindung di tenda kamp, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 14 Februari 2024 .REUTERS/Saleh Salem
Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

Ada ribuan anak yang sedang menderita penyakit komplikasi serius karena kelangkaan susu di wilayah Gaza utara.


Alasan Medis Ibu Menyusui Tak Wajib Puasa Ramadan

16 hari lalu

Relawan Layanan Kesehatan Cuma-cuma Dompet Dhuafa memeriksa kesehatan ibu menyusui penyintas Covid-19 di RW 07 Kelurahan Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis, 5 Agustus 2021. Monitoring dan edukasi kesehatan ini dilakukan dalam rangka Pekan ASI Sedunia. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Alasan Medis Ibu Menyusui Tak Wajib Puasa Ramadan

Ibu menyusui boleh tidak berpuasa Ramadan, ada alasan medis dibaliknya.


Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

16 hari lalu

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya. Foto: Canva
Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya.


Bila Anak Tunjukkan 4 Gejala Ini, Waspadai Penyakit Langka

18 hari lalu

Ilustrasi bayi. Foto: Canva
Bila Anak Tunjukkan 4 Gejala Ini, Waspadai Penyakit Langka

Terdapat banyak sekali gejala penyakit langka pada anak, dan saking banyaknya tanda-tanda tersebut dapat terlewatkan oleh para tenaga medis.


Mengukur Imbas Resesi Jepang terhadap Ekspor Indonesia

27 hari lalu

Ilustrasi Ekspor Import. Getty Images
Mengukur Imbas Resesi Jepang terhadap Ekspor Indonesia

Jepang telah masuk ke dalam jurang resesi usai pertumbuhan ekonominya kontraksi atau minus dua kuartal berturut-turut. Bagaimana dampaknya ke perekonomian Indonesia?