TEMPO.CO, Jakarta - Menikah memang memberi banyak manfaat. Tetapi menikah bukan hanya tentang surat nikah atau berjalan sesuai koridor. Menurut Rosie Shrout, seorang peneliti dari Universitas Nevada di Amerika Seikat, menikah adalah soal bagaimana Anda bisa menjaganya dengan hubungan yang kuat dan sehat sehingga dapat memberikan perlindungan bagi kedua belah pihak.
Pasangan yang telah menikah harus menyadari bahwa konflik yang terlalu lama dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang bagi kesehatan, mulai dari peradangan dan peningkatan kadar hormon stres serta perubahan nafsu makan. Pada akhirnya, kondisi tersebut akan mempengaruhi banyak aspek kesehatan mulai dari fungsi jantung hingga sistem kekebalan tubuh.
Baca juga:
Jangan Malas Cuci Piring, Manfaatnya Oke buat Suami Istri
Trik Sederhana Menumbuhkan Kemesraan Suami-Istri
10 Kiat Menjaga Kesehatan Seksual Suami-Istri
Ada Rahasia antara Suami Istri, 4 Hal Ini Biasa Disembunyikan
“Mengalami banyak konflik dalam suatu hubungan sangat merusak kesehatan, seperti halnya perilaku kesehatan negatif seperti merokok dan minum alkohol. Konflik akan semakin merusak kesehatan jika pasangan bertahan dalam perselisihan atau jika mereka memperdebatkan topik yang sama berulang kali,” jelas Shrout.
Oleh karena itu, ketika muncul masalah di dalam rumah tangga, pasangan suami istri harus dapat menyelesaikannya dengan kepala dingin, jangan biarkan konflik terjadi berlarut-larut. Bagaimana pun pertentangan atau perselisihan di dalam rumah tangga menjadi sesuatu yang sulit dihindari.
Ilustrasi suami istri. Shutterstock
Ia menyarankan jika sedang berkonflik, pasangan tidak perlu bersikap defensif atau menutup diri. Cobalah untuk memahami sudut pandang dari pasangan masing-masing sehingga dapat menyelesaikan konflik secara baik, karena pernikahan sejatinya berdampak baik.
Dari beberapa penelitian sebelumnya ditemukan juga bahwa orang yang menikah dapat hidup lebih lama, dan lebih sehat dibandingkan mereka yang bercerai, janda, atau tidak pernah menikah asalkan pasangan tersebut mampu menyelesaikan persoalan dan konflik yang terjadi di dalam rumah tangga secara baik.
“Mereka yang memiliki kesejahteraan psikologis lebih baik cenderung lebih cepat sembuh ketika sakit,” kata Shrout.