TEMPO.CO, Jakarta - Bagi ibu yang memiliki anak usia sekolah menyiapkan bekal menjadi hal yang sangat menarik. Di Jepang, bekal ini lebih dikenal dengan istilah bento, dengan ciri khas susunan makanan yang lucu serta hiasan yang bisa menggunggah selera. Namun, Artika Sari Devi ternyata memiliki pengalaman sedih ketika membuat bento sebagai bekal anaknya.
Baca juga:
Artika Sari Devi Turun Berat Badan Saat Puasa Ramadan
Cara Artika Sari Devi dan Whulandary Herman Merawat Kecantikan
Hal ini bermula ketika anak pertamanya Sarah Ebiela Ibrahim sudah mulai masuk sekolah. Sebagai ibu, Artika Sari Devi mengaku sangat rajin menyiapkan bekal makanan bento dengan hiasan-hiasan unik untuk anaknya itu. Bahkan, dia mendapatkan banyak dukungan dari suami, Ibrahim Imran alias Baim.
“Waktu anak pertama semangat banget dan kebanggan yah. Apalagi didukung suami. Dia suka bikinin cetakakan bentonya,” cerita Artika di Restoran Seribu Rasa, Kebayoran, Jakarta Kamis, 19 Juli 2018.
Namun setelah anaknya mulai tumbuh, Artika Sari Devi mengaku semangatnya dalam membuat bento mulai menurun. Sebab, kata dia, ketika anaknya mulai menginjak usia 4 sampai 5 tahun sudah tidak terlalu mementingkan bentuk lagi, tapi lebih kepada rasa makanan itu sendiri. Hal ini rupanya cukup membuat sedih mantan Puteri Indonesia tahun 2004 tersebut.
Artika Sari Devi berfoto bersama suami, Ibrahim Imran dan dua anaknya, Sarah Ebiela Ibrahim dan Dayana Zoelie Ibrahim. Instagram
“Pas anakku umurnya sudah menginjak 4-5 tahun. Mereka tidak terlalu peduli lagi (hiasan bento), yang penting rasanya enak. Sedih aja. Sampai sekarang anakku yang kedua belum merasakan bento lagi,” lanjut Artika.
Artikel lainnya:
Dapur, Tempat Favorit Artika Sari Devi kala Libur Lebaran
Kiat Artika Sari Devi Menjaga Kebutuhan Nutrisi Anak
Meski begitu, semangat Artika Sari Devi tidak surut dalam menyiapkan bekal makanan ke sekolah. Kini, dia justru sedang sibuk-sibuknya mencari menu makanan yang akan disiapkan supaya buah hatinya tambah semangat di hari pertama kembali ke sekolah pada 23 Juli 2018.
“Bagaimana kita bisa menyiapkan menu tidak hanya enak, tapi gizinya juga terpenuhi. Ini bagus untuk membantu mereka meningkatkan semangat ke sekolah, kreativitas, dan konsentrasi mereka,” ujarnya.
