TEMPO.CO, Jakarta - Generasi milenial atau juga disebut sebagai generasi Y adalah generasi yang hidup seiring dengan perkembangan teknologi. Peneliti menyatakan generasi mileneal ini ialah orang yang lahir dengan rentang tahun antara 1980-2000.
Tentu saja generasi ini memiliki gaya hidup yang berbeda dari generasi sebelumnya atau yang disebut juga dengan generasi X. Creative Enterpreneur dan penulis buku Yoris Sebastian mengatakan perbedaan ini akan terlihat pada wanita milenial yang bekerja (wanita karier) pascamelahirkan.
Artikel terkait:
Generasi Milenial, Apa Sih Kelebihannya?
Generasi Milenial Dicap Kutu Loncat dalam Karier, Ini Alasannya
Generasi Milenial Senang Berganti Pekerjaan, Ini yang Dicari
4 Kiat buat Generasi Milenial untuk Menghindari Depresi
Pada masa ini wanita milenial memilih keluar dari pekerjaan dan membuat usaha sendiri. Sedangkan, wanita nonmilenial memilih untuk tetap bekerja usai melahirkan.
“Ini anehnya, wanita milenial justru ingin bisa seimbang antara keduanya. Jadi, mereka tetap bisa bekerja dan mengurus keluarga. Kalaupun bekerja, mungkin tidak mau terikat dengan perusahaan lagi. Kebanyakan ini yang terjadi pada mereka,” terang Yoris di Jakarta, Rabu, 18 Juli 2018.
Yoris menambahkan perbedaan lain juga bisa dilihat dari segi fashion. Wanita nonmilenial cenderung menggunakan mode yang mereka sukai dan tidak terlalu mengikuti perkembangan. Hal ini berbeda jauh dengan wanita milenial yang justru memilih fashion dan busana yang sedang tren.
“Mereka cenderung tidak mau ketinggalan tampil sesuai tren. Mereka biasanya suka melihat mode-mode baru di Instagram dan membelinya,” lanjut Yoris
Generasi Milenial Memburu Pengakuan
Begitu juga soal privasi, baik wanita milenial dan nonmilenial mempunyai perbedaan yang sangat jauh. Yoris memgatakan wanita nonmilenial tidak ingin waktu privasi mereka dicampuradukkan dengan masalah pekerjaan.
Dia mencontohkan saat sudah di rumah, mereka tidak akan mau diganggu, baik lewat telepon, email, dan sebagainya terkait pekerjaan. Bahkan, untuk memastikan itu mereka cenderung memisahkan alat komunikasi antara urusan pribadi dan pekerjaan.
“Beda dengan wanita milenial, mereka mencampuradukkan semua. Sebisa mungkin harus menjadi satu. Pada intinya, mereka tidak mau ketinggalam informasi,” kata Yoris.
Perbedaan lain juga terlihat bagaimana kedua wanita pada jaman ini berhadapan dengan orang lain. Wanita milenial masih mementingkan privasi dan cenderung tidak secara terang-terangan untuk membicarakan hal-hal yang sensitif, apalagi kepada lawan jenis. Contohnya, ia tidak akan memberitahu lawan jenis jika sedang haid atau masalah kewanitaan lain.
“Tapi, bagi generasi millenial, ini adalah hal yang biasa saja sebab mereka cenderung memiliki kebebasan dan keterbukaan dalam berkomuikasi, baik sesama maupun lawan jenis,” tutur Yoris