TEMPO.CO, Jakarta - Artis Luna Maya dikenal sangat dekat dengan ibunya. Pada Juni 2018, Luna mengunggah foto bersama ibu ke akun Instagram. Keduanya saling menatap dan tersenyum.
Tak banyak yang ditulis Luna di kolom keterangan foto. Ia hanya menulis kata ibu disertai gambar hati. Ringkas, namun foto ini banjir pujian.
Lebih dari 240 ribu warganet memberi tanda hati untuk foto ini. Mayoritas warganet mengaku suka dengan ibunda Luna yang dikenal rendah hati.
Karena kagum, yang lain sampai ingin mengirim bunga. Ada pula yang terharu karena mendadak teringat almarhumah ibu setelah melihat foto itu.
Artikel lain:
Luna Maya Lebarkan Sayap ke Bisnis Kecantikan
Trik Merawat Rambut Indah ala Luna Maya
Rambut Sehat ala Luna Maya, Ini Rahasianya
Luna Maya dan 3 Seleb yang Tunjukkan Momen Manis Bersama Ibu
Membahas ibu membuat hati Luna berdesir. Ia menyebut ketika masalah bertubi menindih dan semua pintu solusi seolah rapat terkunci, melihat wajah ibu seolah melihat harapan. Senyum ibu bagaikan jalan keluar.
“Mama saya orang tua tunggal karena ditinggal suami sekitar 20 tahun lalu. Ia perempuan yang kuat dan tegas. Saya bangga padanya,” ujar Luna.
“Di sisi lain, Mama seperti ibu pada umumnya yang memperhatikan hal-hal detail tentang putrinya. Mama selalu mengingatkan saya pentingnya hidup sehat. Makan menu yang segar, jangan mengonsumsi menu yang sudah dingin, dipanaskan, atau diawetkan. Ia juga mengingatkan saya agar mengurangi konsumsi daging. Karenanya saya mengurangi konsumsi daging hingga 80 persen,” tambahnya.
Luna Maya bersama ibunya. Instagram.com
Ia menambahkan, “Mama sosok yang selalu saya dengar dan hargai. Kadang ia masih menganggap saya anak yang belum tahu banyak hal. Meski demikian, Mama bukan orang yang tidak mau dikritik. Mama terbuka pada kritik dari siapa pun selama disertai alasan kuat. Mengkritik boleh tapi harus memberikan solusi alternatif. Saya belajar banyak dari Mama.”
Luna menyebut ibunya simbol ketegaran. Tampaknya, Luna mewarisi ketegaran itu. Saat semua orang menyebutnya mengalami fase jatuh, sejatuh-jatuhnya, emosi Luna tidak tersulut.
“Fase sejatuh-sejatuhnya? Ya, kalau ditanya setelah itu adakah kejatuhan berikutnya, ada. Jangan dikira setelah itu tidak ada kejatuhan lagi. Kemarin, khususnya dua tahun ke belakang, saya mau menggaji para pegawai saja bingung uangnya dari mana. Pekerjaan hampir tidak ada, dalam berbisnis saya salah mengambil keputusan,” ungkapnya.