Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa Oppositional Defiant Disorder pada Anak dan Cara Mengatasinya

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jangan anggap remeh ketika anak tantrum. Anak bisa ngambek karena berbagai hal, mulai dari alasan sepele seperti tak dipenuhi keinginannya sampai pada urusan ego anak yang tinggi.

Baca juga:
Tumbuhkan Empati pada Anak sejak Dini, Begini Caranya
Bolehkah Anak Sakit atau Masuk Angin Kerokan? Ini Kata Dokter

Ayah dan bunda mesti memperhatikan karakter tantrum anak. Ada yang frekuensinya jarang, ada pula yang cukup sering sampai anak dianggap terlalu sensitif. Mulailah waspada jika anak cenderung selalu melawan, mudah marah, gampang tersinggung, hingga emosi yang meledak-ledak selama berkepanjangan.

Dokter spesialis anak, Alan Greene mengatakan jika terjadi gejala tadi bisa jadi anak mengalami oppositional defiant disorder atau ODD. Alan Greene yang juga penulis buku kesehatan anak ini menjelaskan, oppositional defiant disorder atau ODD adalah perilaku anak yang negatif, bermusuhan, dan menentang, yang di dalamnya termasuk gejala seperti mudah kehilangan kesabaran, dengan sengaja mengganggu orang lain, mudah marah, membenci, mendendam serta selalu berupaya membalas dendam.

"Perilaku anak yang mengalami oppositional defiant disorder atau ODD ini berdampak buruk pada kehidupan sosial anak," kata Alan Greene. Untuk mengetahui apakah anak menderita ODD atau tidak, menurut dia, butuh waktu sekurangnya 6 bulan. Dengan begitu, anak yang sesekali mengalami tantrum belum tentu ODD.

Jika dibiarkan, ODD akan berimbas buruk pada kehidupan sosial anak. Mereka sulit beradaptasi di sekolah, sulit bersosialisasi dengan teman sebaya, tidak mematuhi guru, hingga tidak menaati peraturan sekolah. Di rumah, ODD bisa merusak hubungan anak dengan orang tua dan saudara-saudara mereka.

Alan Greene menjelaskan, ODD bisa terjadi karena berbagai hal, misalnya latar belakang masalah perilaku dalam keluarga, kemiskinan, kekerasan, faktor biologis, psikologis, dan pola asuh yang tidak konsisten. "Untungnya itu hanya faktor kemungkinan, bukan penyebab pasti ODD. Kabar baiknya, perilaku ini bisa diatasi," ucap Alan Greene. Berikut ini langkah yang harus dilakukan dalam menghadapi anak ODD.

1. Lakukan pendekatan personal
Anak-anak dengan ODD memiliki gengsi tinggi. Karena itu, jangan berkonfrontasi dengan anak di depan umum. Lakukan pendekatan di kesempatan berbeda dan situasi yang intim. Jangan langsung memojokkan anak ketika membantah atau tidak menurut.

Bangun kedekatan dengan cara yang lembut. Misalnya, katakan 'nanti kita bicarakan hal ini berdua di rumah, ya'. Di waktu dan tempat berbeda, kondisi emosi anak kemungkinan lebih stabil sehingga mudah dinasihati.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Beri pilihan
Memberikan pilihan kepada anak akan meminimalkan kesempatan mendebat. Lagipula, cara ini membuat mereka tahu apa konsekuensi dari tindakan yang diambil. Misalnya saat orang tua meminta anak berhenti menonton televisi, anak biasanya langsung membantah dengan mengatakan, 'tidak mau'.

Akan berbeda situasinya jika orang tua memberikan pilihan, misalnya berhenti menonton televisi karena akan diajak jalan-jalan ke luar rumah, atau tetap menonton televisi tapi ditinggal sendirian di rumah.

3. Pahami pola pikir anak
Anak dengan ODD terkadang menolak sesuatu hanya demi mengekspresikan rasa marah dan frustrasi. Bisa juga dia sedang mencoba mengambil kendali atas situasi. Meski orang tua berbeda pendapat dengan anak, Alan Greene menyarankan agar berusaha berempati atau menempatkan diri di posisi anak sembari mendengarkan keinginannya.

Buatlah anak merasa orang tua tertarik dan sependapat dengan ide-idenya kemudian sebisa mungkin melakukan apa yang mereka inginkan. Hingga pada satu titik, anak itu akan berpikir dan menyadari apa yang mereka inginkan bukanlah yang terbaik.

4. Jangan pakai kalimat negatif
Orang tua biasanya tidak sadar dan tak sabar sehingga sering mengucapkan kata 'jangan' dan 'tidak'. Saat mendengar kata melarang, anak-anak dengan ODD justru akan melawan dengan diketahui atau tanpa diketahui orang tua.

Biasakan mengucapkan kalimat positif. Alih-alih "jangan lari!" katakan, "kita jalan saja, yuk!" Atau coba gunakan kalimat, "main di dekat rumah saja!" ketimbang, "jangan main jauh-jauh!".

AURA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

3 jam lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

7 jam lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

5 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

6 hari lalu

Perdana Menteri Isael, Benjamin Netanyahu dan Pemimpin group Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ronen Zvulun dan Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu


Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

8 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.


3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

10 hari lalu

Reino Barack melakukan sungkem pada ibu mertuanya Wati Nurhayati saat prosesi sungkeman pada acara penikahan dengan Syahrini yang digelar di Masjid Camii, Tokyo, Jepang, 27 Ferbruari 2019.  Syahrini dan Reino Barack kompak membagikan foto lamaran, kali ini keduanya mengunggah momen sungkeman sebelum menjalani prosesi akad nikah. Instagram/@reinobarack
3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

Tradisi sungkeman biasanya dilakukan oleh anak kehadapan orang tuanya saat lebaran.


Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

10 hari lalu

Ilustrasi Baby Sister / pengasuh anak / penjaga anak yang galak. youtube.com
Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

Psikolog menyarankan selain menitipkan pada orang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya, perhatikan ini saat menyerahkan tugas mengasuh anak.


Tangis Aghnia Punjabi untuk Sang Putri yang Dianiaya Pengasuh

19 hari lalu

 Aghnia Punjabi/Foto: Instagram/ Aghnia Punjabi
Tangis Aghnia Punjabi untuk Sang Putri yang Dianiaya Pengasuh

Selebgram asal Malang Aghnia Punjabi tampak terisak saat menceritakan kembali peristiwa penganiayaan yang dialami putrinya.


Cara Andien Tumbuhkan Jiwa Sosial pada Anak

29 hari lalu

Penyanyi Andien Aisyah. Foto: Instagram/@andienaisyah
Cara Andien Tumbuhkan Jiwa Sosial pada Anak

Penyanyi Andien Aisyah rajin mengajak anak-anaknya mengikuti kegiatan sosial sejak kecil untuk melihat langsung kondisi di masyarakat.


Komunikasi Penting, Orang Tua Juga Perlu dengarkan Pendapat Anak

29 hari lalu

Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
Komunikasi Penting, Orang Tua Juga Perlu dengarkan Pendapat Anak

Psikolog menyampaikan bahwa komunikasi antara orang tua dan anak memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan anak