Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dokter Jiwa Membagi Kiat agar Anak Tak Kecanduan Gawai

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anak dan games/permainan/gadget. Shutterstock.com
Ilustrasi anak dan games/permainan/gadget. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Telepon seluler pintar atau smartphone dengan layanan Internet kini hampir menjadi kebutuhan pokok bagi sebagian masyarakat. Selain mudah digunakan karena dilengkapi aplikasi yang diperlukan, ponsel pintar digunakan untuk mengakses informasi dan hiburan. Namun penggunaan yang tidak tepat atau berlebihan dapat membawa penggunanya pada ketergantungan atau kecanduan.

Praktisi kesehatan jiwa dari Universitas Atma Jaya, dr Eva Suryani, SpKJ, menyatakan tidak dimungkiri saat ini gawai digunakan di mana-mana dan oleh segala usia. Berbagai fitur pada ponsel dimanfaatkan tidak hanya untuk mendukung pekerjaan orang dewasa, tapi banyak juga orang tua yang menggunakan gawai seperti pengasuh untuk menenangkan bayi dan balita.

“Semakin terpapar pada saat usia yang semakin dini, kerentanan (ketergantungan) terhadap gadget dan Internet itu akan semakin besar,” ujar Eva.

Artikel terkait:
Survei: 99 Persen Anak Bermain Gawai di Rumah
6 Cara Sederhana agar Anak Tak Kecanduan Gawai
Benarkah Anak Jadi Lebih Pintar bila Sering Bermain Gawai?
Hindari Masalah Kesehatan karena Gawai dengan Cara Berikut

Eva menekankan bahwa otak anak belum berkembang secara sempurna. Bayi, balita, anak, dan remaja belum dapat membedakan mana hal yang benar dan salah, serta hal yang boleh dilakukan atau tidak.

“Mereka bahkan belum mengerti apa itu definisi membatasi. Karena itu, potensi munculnya perilaku impulsif menjadi tinggi,” ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, dr Kristiana Siste, SpKJ(K) dari Departemen Psikiatri Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia juga menjelaskan bahwa ketergantungan atau kecanduan merupakan sebuah pola perilaku yang menekan untuk dilakukan atau digunakan secara terus-menerus meskipun terdapat konsekuensi negatif, baik fisik, sosial, spiritual, mental, maupun ekonomi.

“Ada yang menyebut adiksi ini sebagai brain disease karena memang ada gangguan di bagian otak seseorang sehingga sulit mengendalikan perilakunya,” tutur Siste.

Menurut Siste, seseorang yang mengalami adiksi, struktur dan fungsi otaknya berubah, terutama bagian pusat kognitif, yang disebut pre-frontal cortex. Gangguan pada bagian otak tersebut mengakibatkan orang yang mengalami suatu ketergantungan atau kecanduan kehilangan beberapa kemampuan otaknya, antara lain fungsi atensi (memusatkan perhatian terhadap sesuatu hal), fungsi eksekutif (merencanakan dan melakukan tindakan), dan fungsi inhibisi (kemampuan untuk membatasi).

Siste juga menegaskan pola orang tua dalam menggunakan gawai, terutama di hadapan anak-anak, akan menjadi contoh bagi mereka dan tanpa sadar membentuk pola pikir mereka. Karena itu, penting bagi para orang tua memperhatikan beberapa rekomendasi dalam menggunakan gawai tersebut.

“Bayi 0-6 bulan sebaiknya tidak diperkenalkan smartphone. Bayi usia 1-2 tahun boleh diperkenalkan namun tidak boleh lebih dari 1 jam per hari. Anak sampai dengan usia 6 tahun boleh menggunakan gadget namun harus selalu diawasi orang tua, sementara anak usia lebih dari 6 tahun boleh menggunakan hanya untuk program-program yang aman untuk usianya, serta penggunaan gadget tidak lebih dari 3 jam per hari,” tutur Siste.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

4 hari lalu

Ilustrasi video game. Sumber: Korea e-Sports Association via Facebook/asiaone.com
4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

Kecanduan game atau media sosial sangat buruk terhadap kemampuan kognitif anak. Berikut empat dampak jeleknya.


Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

4 hari lalu

Ilustrasi livestreaming game. Foto : EV
Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

Remaja rentan mengalami kecanduan karena kondisi perkembangan otak yang belum sempurna atau matang. Simak penjelasannya.


Cara Andien Tumbuhkan Jiwa Sosial pada Anak

8 hari lalu

Penyanyi Andien Aisyah. Foto: Instagram/@andienaisyah
Cara Andien Tumbuhkan Jiwa Sosial pada Anak

Penyanyi Andien Aisyah rajin mengajak anak-anaknya mengikuti kegiatan sosial sejak kecil untuk melihat langsung kondisi di masyarakat.


6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

9 hari lalu

Ilustrasi Ibu dan Anak. Sumber: Getty/mirror.co.uk
6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

Ketika ada masalah keluarga, penting bagi orang tua untuk memberitahu anak dengan cara yang baik dan sesuai usianya.


Kekasih David Guetta Melahirkan Anak Laki-laki, Namanya Cyan

11 hari lalu

David Guetta mengumumkan kelahiran anaknya dengan sang kekasih, Jessica Ledon pada Senin, 18 Maret 2024. Foto: Instagram/@davidguetta
Kekasih David Guetta Melahirkan Anak Laki-laki, Namanya Cyan

David Guetta mengumumkan kelahiran anaknya bersama sang kekasih, Jessica Ledon.


Anak yang Tenggelam di Kali Cirarab Tangerang Ditemukan Siang Ini, Sang Ayah Masih Dicari

12 hari lalu

Ilustrasi tenggelam di sungai/kali. northernstar.com.au
Anak yang Tenggelam di Kali Cirarab Tangerang Ditemukan Siang Ini, Sang Ayah Masih Dicari

Tim SAR gabungan akhirnya menemukan satu dari dua korban yang tenggelam di Kali Cirarab Tangerang pada Ahad siang ini, 17 Maret 2024.


Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

13 hari lalu

Polisi mengungkap motif wanita bernama Siti Nurul Fazila, 26 tahun, tega membunuh anaknya, AAMS, 5 tahun.
Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

Berdasarkan keterangan suami, Siti si ibu bunuh anak berperilaku aneh 2 bulan terakhir, kerap mengaku nabi dan menganggap anaknya sebagai dajjal.


Ini Isi Bisikan Gaib yang Didengar Siti Hingga Ia Membunuh Anaknya di Bekasi

14 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Ini Isi Bisikan Gaib yang Didengar Siti Hingga Ia Membunuh Anaknya di Bekasi

Berdasarkan keterangan suami, Siti mengaku sudah kerap mendengar bisikan gaib selama dua bulan terakhir. Berujung membunuh anaknya sendiri.


Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

14 hari lalu

Seorang pria menggendong bayi di pangkuannya, saat warga Palestina yang mengungsi, yang meninggalkan rumah mereka akibat serangan Israel berlindung di tenda kamp, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 14 Februari 2024 .REUTERS/Saleh Salem
Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

Ada ribuan anak yang sedang menderita penyakit komplikasi serius karena kelangkaan susu di wilayah Gaza utara.


Pelapor Khusus PBB: Lebih Banyak Anak Tewas di Gaza daripada Konflik Global dalam 4 Tahun

15 hari lalu

Anak Palestina Palestina Yazan Al-Kafarna, yang menderita kelumpuhan otak dan kekurangan gizi, terbaring di tempat tidur di pusat kesehatan Al-Awda di tengah kelaparan yang meluas, ketika konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah di Jalur Gaza selatan 2 Maret 2024. REUTERS/Yasser Qudih
Pelapor Khusus PBB: Lebih Banyak Anak Tewas di Gaza daripada Konflik Global dalam 4 Tahun

Dalam lima bulan, Israel membunuh lebih banyak anak-anak di Gaza dibandingkan dengan total anak yang tewas karena konflik global 4 tahun terakhir