Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Kiat buat Generasi Milenial untuk Menghindari Depresi

image-gnews
Ilustrasi pekerja stres. Shutterstock
Ilustrasi pekerja stres. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Generasi Milenial dinilai sangat rentan terserang depresi. Di antara milenial yang depresi, 70 persen di antaranya juga mengalami presenteism, terdorong untuk tetap bekerja meski dalam kondisi sakit. Tuntutan pekerjaan yang tinggi tidak dipungkiri menjadi pemicu depresi yang umum.

Untuk menghindarinya, David Michigan, motivator dan pelatih masalah gangguan kesehatan mental asal Paris, Prancis, menyarankan empat tips berikut.

Artikel lain:
Aneka Gangguan Mental Menyerang Generasi Milenial, Apa Sebabnya?
Generasi Milenial Senang Berganti Pekerjaan, Ini yang Dicari
Memahami Kriteria Pekerjaan Favorit Generasi Milenial
Milenial, Gajinya Paling Rendah Dibanding Generasi Sebelumnya?

1. Meditasi
Orang yang bermeditasi, bahkan dalam periode singkat, kualitas tidurnya lebih baik, juga mengalami penurunan produksi kortisol, hormon yang dilepas tubuh dalam kondisi cemas dan stres. Meditasi sebaliknya memproduksi perubahan hormon di dalam otak yang berkaitan dengan penurunan kecemasan, konsentrasi yang lebih baik, dan kesehatan psikis secara umum.

“Banyak (pimpinan perusahaan) yang mendorong pekerjanya untuk diet sehat, berolahraga, melakukan pemeriksaan medis berkala dan mengatasi masalah kesehatan secara proaktif. Namun, untuk menjaga kemampuan kerja para milenial dan mendapatkan performa terbaik generasi ini, hal paling masuk akal yang harus dilakukan adalah mendorong mereka menjaga kesehatan pikiran,” urai Michigan.

2. Rencanakan kegiatan santai
Michigan menyarankan agar Anda mengagendakan kegiatan “menenangkan diri” setiap hari. Sesederhana berjalan-jalan di sekitar kantor siang hari usai rapat yang melelahkan untuk meredakan ketegangan otak, mampir di kedai kopi usai jam kerja, atau hanya duduk di dalam mobil, tidak memikirkan apa pun dalam perjalanan pulang ke rumah.

“Strategi ini akan membuat milenial bisa merasa (pikiran mereka) lebih terkontrol. Bahkan lebih baik lagi, mereka dapat memastikan telah melalui level produktivitas maksimal dalam satu hari,” kata Michigan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ilustrasi wanita depresi. shutterstock.com

3. Temukan sistem pendukung
Gangguan kesehatan mental masih sering disalahartikan dan dianggap sebagai aib. Ini sebabnya kebanyakan orang memilih menyembunyikannya. Akibatnya, mereka yang mengalami masalah gangguan mental tidak punya sistem pendukung atau koneksi sosial yang dibutuhkan. Padahal, menurut Asosiasi Psikolog Amerika, dukungan sosial sangat penting untuk membantu orang menghadapi stres dan isu kesehatan mental lain.

“Ini sebabnya penting bagi seseorang untuk memiliki lingkaran pertemanan yang saling mendukung, memahami, dan siap membantu. Anda bisa bergabung dengan komunitas dengan latar masalah yang sama jika dirasa tidak ada teman di lingkungan yang benar-benar memahami situasi Anda,” saran Michigan.

4. Cari pekerjaan fleksibel
Tuntutan harus hadir di kantor setiap hari juga berpotensi memicu stres. Lelah di perjalanan, belum lagi macet tak terkira, membuat kebanyakan pekerja milenial mengharapkan kebebasan waktu dan tempat bekerja. Ini sebabnya Michigan merekomendasikan agar Anda mencari pekerjaan yang mempunyai kebijakan absensi yang fleksibel.

“Alih-alih fokus ke kebutuhan pekerja untuk hadir secara fisik, fokus seharusnya mengarah ke kesejahteraan pekerja,” ungkap Michigan. Kebebasan dan kenyamanan bekerja membuat pekerja lebih sehat secara mental dan tentunya produktif.

AURA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemain Timnas Brasil Richarlison Blakblakan Soal Perjuangan Melawan Depresi yang Nyaris Membuatnya Menyerah

8 jam lalu

Pemain Tottenham Hotspur Richarlison. Action Images via Reuters/Paul Childs
Pemain Timnas Brasil Richarlison Blakblakan Soal Perjuangan Melawan Depresi yang Nyaris Membuatnya Menyerah

Penyerang Timnas Brasil, Richarlison, berbagi kisah soal usahanya berjuang melawan depresi yang membuatnya hampir menyerah.


6 Tips Agar Tidak Cemas Karena Terpicu Masalah Kesehatan Orang

4 hari lalu

Ilustrasi Depresi (Pixabay.com)
6 Tips Agar Tidak Cemas Karena Terpicu Masalah Kesehatan Orang

Orang dengan masalah kecemasan dapat terpicu dan menjadi khawatir ketika mendengar masalah kesehatan orang lain. Ini 6 tips agar tidak ikut cemas.


Generasi Milenial Punya Peran Penting untuk Capai Indonesia Emas 2045

5 hari lalu

Ilustrasi Indonesia Emas 2045
Generasi Milenial Punya Peran Penting untuk Capai Indonesia Emas 2045

Generasi milenial berperan aktif dan strategis menjadi agen perubahan demi menggapai cita-cita Indonesia Emas 2045


Ted Danson Ungkap Kisahnya Berjuang Melawan Psoriasis

6 hari lalu

Ted Danson. LUCAS JACKSON/REUTERS
Ted Danson Ungkap Kisahnya Berjuang Melawan Psoriasis

Ted Danson mengaku pernah berjuang melawan psoriasis plak, masalah kulit kronis yang bisa menurunkan kepercayaan diri seseorang.


Perbedaan Stres dengan Depresi, Masing-masing Punya Ciri-ciri Khas

9 hari lalu

Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang bisa terjadi karena berbagai pemicu. (Pexels/Ivan Samkov)
Perbedaan Stres dengan Depresi, Masing-masing Punya Ciri-ciri Khas

Gangguan stres kronis dan depresi merupakan dua hal yang berbeda. Stres merupakan sebuah tekanan psikologis oleh sebab apapun.


Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

10 hari lalu

Ibu sedang pompa ASI. Foto : Motherly
Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

Perubahan besar dalam proses melahirkan dapat menyebabkan beban mental dan emosional yang signifikan pada ibu. Ini gejala gangguan mental pada ibu.


Stigma Negatif pada Penderita Psoriasis yang Berdampak ke Psikologis

10 hari lalu

imgslide.health.com
Stigma Negatif pada Penderita Psoriasis yang Berdampak ke Psikologis

Penderita psoriasis kerap mendapatkan stigma negatif dalam kehidupan sehari-hari sehingga berdampak ke psikologis.


Park Hyung Sik dan Park Shin Hye Ungkap Bocoran Episode Terakhir Doctor Slump

14 hari lalu

Park Shin Hye dan Park Hyung Sik dalam drama Doctor Slump. Instagram.com/@ssin7
Park Hyung Sik dan Park Shin Hye Ungkap Bocoran Episode Terakhir Doctor Slump

Jelang penanyangan episode terakhir Doctor Slump, Park Shin Hye dan Park Hyung Sik berterima kasih mendapat sambutan positif dari penonton


Studi: Menopause Tidak Selalu Meningkatkan Depresi dan Masalah Kesehatan Mental Lainnya

21 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Studi: Menopause Tidak Selalu Meningkatkan Depresi dan Masalah Kesehatan Mental Lainnya

Kajian dari Brigham and Women's Hospital Boston menyatakan, menopause tidak selalu meningkatkan depresi dan masalah kesehatan mental lainnya.


Bahaya Burnout bagi Kesehatan Fisik dan Psikis Menurut Psikolog

23 hari lalu

Ilustrasi wanita kelelahan. shutterstock.com
Bahaya Burnout bagi Kesehatan Fisik dan Psikis Menurut Psikolog

Psikolog mengatakan kondisi burnout akibat pekerjaan dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, baik fisik maupun psikis.