TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik kulit wajah berpori-pori besar sering kali kurang percaya diri karena wajah terlihat kurang mulus, berminyak, dan ronanya agak kusam. Penyebabnya beragam.
Dokter spesialis kulit sekaligus staf pengajar ilmu kesehatan kulit dan kelamin Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya, dr. Inneke Jane Hidajat, Sp.KK, M.Kes., mengatakan faktor genetik, faktor hormonal, produksi sebum atau minyak berlebih, jerawat yang meradang, dan proses penuaan bisa melatari besarnya ukuran pori-pori kulit seseorang. Ia pun membagi tips untuk mengatasi masalah ini.
Tips lain:
Tips Agar Makeup Tahan Lama saat Aktivitas Padat
Ayo Tampil Percaya Diri dengan 5 Tips Berikut
Lakukan 5 Hal Ini Sebelum Ikuti Tips dan Trik Kecantikan
5 Artis Korea yang Bagikan Tips Kecantikan di Media Sosial
Bebagai metode pengobatan yang tersedia di pasaran suka menyertakan embel-embel dapat mengatasi masalah pori-pori besar. Namun menurut Inneke, kita harus berhati-hati. Penyebab pori-pori kulit seseorang besar bisa berbeda-beda sehingga penanganannya pun berbeda.
Yang pasti harus dilakukan adalah merawat kulit dengan tepat agar pori-pori tidak lebih besar lagi atau melakukan perawatan khusus di klinik kecantikan untuk menyamarkannya. Misalnya saja dengan metode IPL (intense pulse light) yakni teknik laser untuk memperkecil pori-pori akibat jerawat atau faktor genetik.
Baca Juga:
Perawatan ini tntunya tidak murah dan juga harus disertai perawatan kulit wajah yang telaten ke depannya bila tidak ingin pori-pori kembali membesar.
“Produk perawatan sehari-hari untuk pori-pori kulit besar juga harus disesuaikan dengan faktor penyebab yang berperan pada pasien. Milsalnya, jika pori-pori besar disebabkan produksi sebum berlebih, gunakan produk perawatan yang tidak mengandung kadar minyak tinggi. Gunakanlah produk atau obat yang kandungan bahannya dapat mengurangi produksi sebum, seperti niasinamida, asam salisilat, dan sulfur. Untuk ini juga sebaiknya konsultasikan dengan dokter karena jika tidak, bisa menyebabkan iritasi,” ungkap Inneke.
Perhatikan juga makanan yang dikonsumsi. Jenis makanan tertentu bisa memicu produksi minyak dan memperbesar pori-pori.