TEMPO.CO, Jakarta - Beauty vlogger Laninka Siamiyono membuktikan kalau keterbatasan fisik tak membuat seseorang berhenti berkarya. Perempuan 27 tahun ini berkarya dengan menggunakan makeup meski harus duduk di kursi roda dan gerakan tangan yang terbatas. Kepada Tempo, Laninka Siamiyono menceritakan tentang penyakit autoimun rheumatoid arthritis yang dideritanya pada usia 13 tahun.
Saat itu Laninka masih duduk di kelas 2 SMP. Sepulang sekolah, badannya panas tinggi dan muncul bercak-bercak merah di sekujur tubuhnya. "Dokter bilang aku terkena campak," kata Laninka di kediamannya di Pamulang, Tangerang Selata, Kamis 5 Juli 2018. Setelah beberapa hari, kondisinya tak kunjung membaik. Dia malah merasakan ngilu di setiap persendian.
Balik lagi ke dokter, Laninka divonis sakit tifus. Sakitnya tak kunjung reda, sulung dari dua bersaudara ini kemudian dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Saat itu, perut Laninka sudah meradang karena dia telah menenggak berbagai obat. Dokter menyimpulkan Laninka mengidap autoimun rheumatoid arthritis.
Tapi terlambat. Saat itu tubuhnya sudah susah bergerak. Bahkan mengusap kulit saja terasa begitu ngilu di persendian. Saat dia berbaring di tempat tidur dan ada orang yang duduk di bibir kasur, perubahan permukaan kasur membuat sendinya nyeri bukan kepalang. Laninka fokus memulihkan kesehatan. Sekolahnya terbengkalai dan dia menarik diri dari dunia luar. "Hidupku cuma buat bangun tidur, makan, minum, nonton TV, terus ketawa karena TV, malamnya tidur lagi," kata Laninka Siamiyono.
Beauty vlogger disabilitas, Laninka Siamiyono. TEMPO/Maria Fransisca
Hingga pada satu saat, Laninka terinspirasi dari Hadist yang isinya, "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain." Kebetulan saat itu ada seorang teman yang menawarkan dia katalog produk kecantikan. Dengan niat membantu teman, Laninka membeli eyeliner. "Saat itu aku minta bantuin dipakaikan. Ternyata seru juga, aku merasa diriku berbeda," ucap dia.
Tak ingin terus-menerus bergantung pada bantuan orang lain, Laninka Siamiyono mencari cara supaya dia bisa mengaplikasikan makeup sendiri. Dia menemukan sebuah tongkat milik ayahnya. Sebenarnya ini adalah tongkat penggaruk punggung dan biasa digunakan untuk memijat dengan cara memukul-mukulkan bagian ujung yang bercabang dan tumpul. Tapi bagi Laninka, tongkat ini begitu berguna dan dia menamakannya 'tongkat ajaib'. Ke manapun pergi, kursi roda, tongkat, sendok, dan garpunya tak boleh ketinggalan.
Laninka Saiamiyono mengejar ketertinggalannya di dunia pendidikan. Beberapa waktu lalu, dia berhasil menuntaskan kejar paket C dan sekarang sedang belajar bahasa Jepang. Laninka juga aktif membuat video yang kemudian diunggah ke akun Youtube Channelnya di The Wheelchair Girl. Laninka fokus pada makeup dan terus bereksplorasi dengan alat makeup seadanya. Tongkat ajaib tadi membantunya menjangkau wajah dan memulaskan berbagai produk kecantikan.
"Makeup adalah terapiku," ucap dia. "Banyak teman-teman penyandang disabilitas yang merasa minder. Dulu aku juga begitu. Aku duduk di kursi roda dan merasa tamat riwayatku, hingga bertemu makeup. Makeup membuat aku sadar kalau setiap perempuan berhak cantik." Laninka mulai rajin mengunggah tutorial makeup sejak satu tahun terakhir.