Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Buat yang Kecanduan Media Sosial, Coba Simak Saran Psikolog Ini

Reporter

image-gnews
Ilustrasi slank di dunia maya/media sosial. Shuterstock
Ilustrasi slank di dunia maya/media sosial. Shuterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Media sosial sudah menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari saat ini, termasuk di kalangan remaja. Fenomena selebgram, selebtwit, dan “artis” Tik Tok bisa menjadi bukti.

Namun, penggunaan media sosial (medsos) berlebihan bisa berdampak buruk terhadap penggunanya. Untuk itu, psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani, memberikan beberapa penjelasan mengenai hal-hal yang perlu disadari para pengguna medsos.

“Pertama, bisa jadi akun itu tidak asli. Contohnya, ada yang berbohong tentang usia atau latar belakang pendidikannya. Ada pula yang melebih-lebihkan fakta, misalnya tentang lokasi pengambilan foto atau harga barang yang dibeli,” ungkapnya.

Baca juga:
Pentingnya Orang Tua Memantau Penggunaan Media Sosial Anak
5 Artis Korea yang Bagikan Tips Kecantikan di Media Sosial
Anda Suka Berbohong di Media Sosial, Ini Kata Psikolog  
Identifikasi Kamu Kecanduan atau Sekadar Terobsesi Media Sosial

Kedua, apa yang disampaikan di medsos tidak bisa menjadi gambaran utuh dari suatu hal. Misalnya, 1-2 kalimat yang disampaikan tidak bisa serta merta menjadi kesimpulan atas sikap pemilik akun terhadap suatu topik atau barang. Contoh lain, foto yang diunggah bisa jadi merupakan hasil edit.

Ketiga, beberapa status atau isi medsos terkadang bertujuan komersial atau menjual sesuatu. Dengan demikian, pengunggahnya bisa jadi menyembunyikan fakta tertentu atau membesar-besarkan fakta lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Keempat, beberapa data yang disebutkan dalam medsos bisa jadi hoaks. Oleh karena itu, kita perlu kritis dalam membaca atau menyikapi medsos, tidak bisa mentah-mentah percaya begitu saja,” lanjut Nina.

Kelima, isi medsos bisa dilihat oleh siapapun. Apa yang tertera di akun medsos kita dapat dijadikan pertimbangan oleh orang lain untuk menilai kita.

Oleh karena itu, pengguna medsos mesti bijak dalam menyebarkan atau mengunggah sesuatu. Jangan sampai konten yang disebarkan atau diunggah berdampak buruk terhadap masa depan kita maupun orang lain. Misalnya, perusahaan yang kita tuju menolak lamaran kita karena melihat tingkah laku kita yang buruk di medsos.

“Terakhir, medsos bukan tempat untuk berbohong, memaki, atau mempermalukan orang lain. Walaupun orang lain melakukan cyber bullying, tidak berarti kita perlu melakukannya juga,” tegasnya.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

1 hari lalu

Ilustrasi bermain sosial media di ponsel. Shutterstock.com
Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

Orang sering menggunakan media sosial untuk memposting momen terbaiknya, membuat feed terlihat seperti highlight reel dari pengalaman keren.


Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

1 hari lalu

Massa dari berbagai Kelompok Pencinta Alam melakukan aksi damai untuk memperingatai Hari Bumi, di halaman gedung KPK, Jakarta, 22 April 2015. Dengan membawa spanduk raksasa yang berisi Petisi Kelestarian Bumi Indonesia dan dibubuhi ribuan tandatangan tersebut mereka mengingatkan bahwa Merusak Alam Itu Korupsi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

Hari Bumi atau Earth Day pada 22 April dapat dirayakan dengan berbagai aktivitas termasuk meramaikan di media sosial lewat unggahan twibbon.


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

1 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

2 hari lalu

Raden Ajeng Kartini. Wikipedia/Tropenmuseum
25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

Pemerintah Sukarno memilih hari Kartini untuk diperingati sebagai momentum khusus emansipasi wanita


CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

4 hari lalu

Logo twitter, facebook dan whatsapp. Istimewa
CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

Menelisik Motivasi di Balik Akun Medsos Penyebar Hoaks Melalui Transparansi Halaman


Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

4 hari lalu

Logo Instagram. Kredit: TechCrunch
Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

Terdapat dua pilihan ketika ingin rehat dari Instagram, yakni menonaktifkan sementara dan menghapus akun secara permanen.


Saran Psikolog agar Mental Sehat setelah Libur Panjang

7 hari lalu

Ilustrasi keluarga mengisi liburan sekolah dengan camping di alam. Foto: Freepik.com/Jcomp
Saran Psikolog agar Mental Sehat setelah Libur Panjang

Hindari berbagai jenis kegiatan yang membuat tubuh minim bergerak agar mental tetap sehat usai libur panjang Lebaran.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

8 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


Sederet Fakta Khatib Salat Id di Bantul Singgung Dugaan Kecurangan Pemilu dan Berujung Minta Maaf

9 hari lalu

Ilustrasi salat Idul Fitri. REUTERS
Sederet Fakta Khatib Salat Id di Bantul Singgung Dugaan Kecurangan Pemilu dan Berujung Minta Maaf

Khatib salat Id di Bantul, Yogyakarta, mendadak viral di media sosial karena mengangkat materi dugaan kecurangan Pemilu 2024. Berikut sederet faktanya


BEM UI Kritik Penganiayaan TNI Terhadap Warga Papua, Dibalas Serbuan Tantangan KKN di Wilayah KKB Papua

16 hari lalu

Unggahan BEM UI di Instagram pad 26 Maret 2024. Instagram/bemui_official
BEM UI Kritik Penganiayaan TNI Terhadap Warga Papua, Dibalas Serbuan Tantangan KKN di Wilayah KKB Papua

Ini berawal saat BEM UI mengunggah kritik yang menyoroti kasus penganiayaan warga di Papua oleh aparat.