TEMPO.CO, Jakarta - Tren streetwear atau gaya jalanan semakin banyak digemari, terutama di kalangan anak muda. Generasi Z, yang lahir antara 1995 sampai 2014, menjadi konsumen utama produk streetwear di Indonesia.
Busana streetwear di Indonesia biasanya mengikuti gaya di luar negeri. Namun, sekarang semakin banyak merek lokal yang mengeluarkan aneka busana streetwear yang juga membawa unsur budaya Indonesia.
Baca Juga:
Sebagai salah satu merek lokal Indonesia untuk busana streetwear, Monstore akan meluncurkan koleksi yang terinspirasi dari karya pelukis ternama Indonesia, Raden Saleh. Koleksi ini membawa karya Raden Saleh karena ingin membawa pesan ke masyarakat Indonesia, terutama anak muda.
Artikel lain:
Tradisi Maroko Jadi Inspirasi Busana Jenahara Nasution
Busana Muslim Hurrem by Fia Terinspirasi Bulu Ayam
5 Busana yang Pantang Dipakai ke Pesta
Mendesain Busana Muslim, Ingat Ada Aturan Mainnya Lho
"Raden Saleh menggambarkan peperangan, kemusnahan beberapa kalangan masyarakat Indonesia. Kita ingin menghilangkan mindset masyarakat mengenai penjajahan, karena kita sudah tidak takut lagi akan kepunahan," ujar Dita Srilestari, desainer Monstore, di Hard Rock Cafe, Jakarta Selatan, Jumat, 22 Juni 2018.
Koleksi yang terdiri dari selendang, tote bag, jaket bomber, blazer, kaus, dan celana, menceritakan sejarah Indonesia melalui lukisan dan tulisan. Lukisan Raden Saleh yang digunakan adalah lukisan-lukisan yang fokus dengan peperangan.
Dita Sri Lestari (Monstore) di Press Conference Agenda Show di Hard Rock Cafe, Pacific Place, Jakarta Selatan, Jumat 22 Juni 2018 (Tempo/Astari P Sarosa)
Banyak anak muda yang tidak tahu sejarah Indonesia. Dengan memasukkan unsur sejarah di busana streetwear yang semakin tren di kalangan anak muda, kesadaran mengenai sejarah Indonesia semakin meningkat. Busana tetap terlihat modis, namun juga memiliki cerita dan makna yang lebih dalam yang bisa dipelajari,
Koleksi Raden Saleh ini akan dibawa ke Agenda Show 2018, pameran streetwear terbesar di dunia yang akan diadakan di Long Beach, California, Amerika Serikat, 28-30 Juni 2018. Koleksi ini juga akan dijual di Indonesia di 2019.
