Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Beda Risiko Melahirkan dengan Bantuan Cesar, Vakum, atau Forseps

image-gnews
Ilustrasi ibu melahirkan. shutterstock.com
Ilustrasi ibu melahirkan. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Persalinan dengan bantuan vakum atau forseps dapat menyebabkan trauma fisik lebih banyak bagi ibu dan bayi daripada cesar. Hal ini terungkap dalam penelitian yang dilakukan periset dari Universitas British Columbia di Kanada dan di Arab Saudi yang menunjukkan bahwa persalinan dengan bantuan forseps dan vakum dapat meningkatkan trauma fisik bagi bayi dan ibu dibandingkan dengan persalinan cesar.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Canadian Medical Association Journal ini mengukur risiko persalinan dengan bantuan forseps dan vakum pada tahap kepala bayi berada setengah jalan lahir di pelvis ibu dibandingkan dengan risiko operasi cesar. Jika kepala bayi telah turun lebih rendah di jalan lahir, maka forseps dan vakum harus digunakan.

Forseps adalah alat bantu melahirkan yang berbentuk sepasang sendok besar dengan cara kerja mirip seperti tang. Alat ini berfungsi menjepit kepala bayi dan menariknya keluar dari jalan lahir.

Artikel lain:
Ibu Kurang Tidur Setelah Melahirkan, Atasi dengan Cara Berikut
Cuti Melahirkan untuk Suami, Penting untuk Istri dan Anak
7 Persiapan Penting Menjelang Melahirkan  
6 Mitos Seputar Melahirkan

Dilansir dari todaysparent.com, di Kanada, sekitar 10.000 bayi lahir melalui persalinan lewat vagina setiap tahunnya. Dalam keadaan darurat, dokter cenderung memilih persalinan normal dengan bantuan vakum atau forseps karena lebih cepat dibandingkan operasi cesar.

Penelitian ini menemukan bahwa jika tak ada masalah dalam persalinan, bayi dapat mengalami trauma fisik yang parah 5- 10 kali saat persalinan normal dengan bantuan vakum atau forseps dibandingkan operasi cesar. Trauma tersebut seperti pendarahan otak, palsi yang menyebabkan kerusakan permanen, dan kerusakan parah pada limpa atau hati.

Di antara ibu yang menjalani persalinan dengan bantuan forseps, 19 persen mengalami sobekan tingkat 3 atau 4 dan persalinan dengan bantuan vakum 12 persen mengalami sobekan yang sama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kelemahan ini dapat menyebabkan kelainan dasar panggul jangka panjang, seperti inkontinensia, nyeri panggul, masalah seksual, dan prolaps organ pelvis," ujar Giulia Muraca, seorang peneliti doktoral Universitas British Columbia jurusan Populasi and kesehatan Masyarakat.

Metode persalinan ini juga menyebabkan trauma melahirkan yang lebih tinggi di saluran vagina dan luka pada sendi panggul atau organ serta dapat menyebabkan pendarahan paskamelahirkan dibandingkan dengan operasi cesar. Hal ini bukan berarti operasi cesar tidak berisiko. Wanita yang mengalami operasi cesar mengalami infeksi paskamelahirkan lebih besar.

"Wanita yang menjalani persalinan cesar sepenuhnya sadar akan memiliki bekas luka," ujar Muraca. "Sedangkan wanita yang menjalani persalinan dengan bantuan forseps atau penyedotan vakum tidak mengetahui akan mempunyai luka perineal yang parah atau tiga derajat."

Yang perlu diingat, bahwa setiap proses persalinan mempunyai sisi positif maupun negatif. Muraca mengatakan penting juga untuk dicatat bahwa dalam beberapa kasus, dalam keadaan darurat persalinan normal dengan bantuan vakums atau forseps dapat menghemat energi karena mungkin tidak ada waktu untuk operasi cesar.

"Kami tidak menganjurkan kelahiran cesar dan para wanita harus diberi tahu tentang risiko dari setiap jenis persalinan sehingga mereka dapat memilih, "ujarnya. Saran Muraca, konsultasikan dengan dokter tentang segala risiko dan kemungkinan yang akan terjadi.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Tips Merawat Kucing Setelah Melahirkan

24 hari lalu

Ilustrasi kucing anggora (unsplash/Hiroko Sekine)
5 Tips Merawat Kucing Setelah Melahirkan

Berikut adalah beberapa langkah penting untuk membantu merawat kucing dan bayinya setelah persalinan.


5 Tanda-tanda Kucing akan Melahirkan

24 hari lalu

Ilustrasi kucing. Sumber: Unsplash/asiaone.com
5 Tanda-tanda Kucing akan Melahirkan

Setidaknya ada lima tanda-tanda kucing akan melahirkan. Di antaranya terjadi perubahan perilaku dan nafsu makan.


Perempuan di Gaza Melahirkan Tanpa Air

29 hari lalu

Perempuan Palestina menggending kedua anaknya saat keluarga mereka tinggal di sekolah PBB di Gaza (3/9). AP/Khalil Hamra
Perempuan di Gaza Melahirkan Tanpa Air

UN Women melaporkan situasi terkini bagi perempuan di Gaza yang kekurangan makanan dan air, serta dampaknya bagi kehidupan mereka.


Saran Ginekolog untuk Bantu Ibu Baru Melahirkan Atasi Gangguan Tidur

36 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
Saran Ginekolog untuk Bantu Ibu Baru Melahirkan Atasi Gangguan Tidur

Ginekolog menjelaskan pentingnya dukungan keluarga dalam upaya mengatasi gangguan tidur pada ibu yang baru melahirkan.


Kisah Heroik, Bidan di Layanan Darurat Iran Bantu Ibu Melahirkan lewat Telepon

37 hari lalu

Masoumeh Mehravar, bidan di pusat panggilan darurat Iran. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Iran di Jakarta
Kisah Heroik, Bidan di Layanan Darurat Iran Bantu Ibu Melahirkan lewat Telepon

Bidan Masoumeh Mehravar dipuji oleh Pemimpin Iran tertinggi karena menyelamatkan seorang ibu dan bayinya yang terjebak di salju di Iran utara


ASN Pria akan Dapat Cuti Dampingi Istri Melahirkan hingga 60 Hari

40 hari lalu

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas
ASN Pria akan Dapat Cuti Dampingi Istri Melahirkan hingga 60 Hari

Aparatur sipil negara (ASN) akan mendapat hak cuti mendampingi istri melahirkan hingga 60 hari. Aturan ditargetkan rampung April 2024.


Gal Gadot Melahirkan Anak ke-4: Kehamilan yang Tidak Mudah

47 hari lalu

Gal Gadot melahirkan anak keempat, bayi perempuan yang diberi nama Ori. Foto: Instagram/@gal_gadot
Gal Gadot Melahirkan Anak ke-4: Kehamilan yang Tidak Mudah

Gal Gadot mengejutkan publik dengan kabar dirinya melahirkan anak keempat. Bayi perempuannya diberi nama Ori berasal dari bahasa Ibrani.


Sheila Marcia Melahirkan Anak Kelima, Bayi Laki-laki Bernama Abraham Jared Joseph

57 hari lalu

Sheila Marcia melahirkan anak kelima pada Senin, 26 Februari 2024. Foto: Instagram/@dmustakira
Sheila Marcia Melahirkan Anak Kelima, Bayi Laki-laki Bernama Abraham Jared Joseph

Sheila Marcia dan Dimas Akira menyambut kelahiran putra mereka hari ini yang diberi nama Abraham Jared Joseph.


Usai Melahirkan, Lee Min Jung Berjuang Kembalikan Bentuk Tubuh

13 Februari 2024

Lee Min Jung. Instagram.com/@216jung
Usai Melahirkan, Lee Min Jung Berjuang Kembalikan Bentuk Tubuh

Lee Min Jung melahirkan anak kedua saat berusia 40 tahun


7 Manfaat Mengenakan Korset Kehamilan saat Mengandung

2 Februari 2024

Ilustrasi ibu hamil merias wajah sebelum melahirkan. Foto: Freepik.com/bristekjegor
7 Manfaat Mengenakan Korset Kehamilan saat Mengandung

Mengenakan korset kehamilan bukan hanya tentang penampilan atau gaya, tetapi juga mendukung kesehatan dan kenyamanan ibu hamil.