Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Motif Kontemporer, Solusi agar Batik Digemari Berbagai Kalangan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi kain batik. Shutterstock
Ilustrasi kain batik. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menjaga, melestarikan, dan mengkomersialisasikan kain
batik sebagai identitas bangsa memang perlu keseriusan. Batik diharapkan tidak hanya dinikmati oleh orang dewasa namun juga remaja, bahkan anak-anak.

Salah satu inovasi yang dilakukan adalah menciptakan berbagai motif batik untuk menarik peminat di setiap segmen usia. Salah satu motif batik yang saat ini digemari adalah kontemporer.

Seperti halnya seni kontemporer , motif batik ini tidak mengacu pada aturan baku atau pakem bentuk atau ornamen tertentu. Motif tersebut banyak dikembangakan oleh perajin ataupun desainer untuk mencari terobosan baru dalam mengembangkan batik dan mode pakaian dalam.

“Karena perkembangan jaman, ini adalah terobosan yang dilakukan industri yang bergelut di bidang batik untuk mencari jalan, bagaimana membuat batik yang dapat dijangkau oleh masyarakat banyak,” ujar desainer senior Chossy Latu.

Artikel lain:
Kolektor 1.000 Batik Kuno Ini Membagi Tip Menyimpan Batik
Membedakan Batik Tulis, Batik Cap, dan Batik Cetak
Tips Memilih Kain Batik Agar Tidak Tertipu
150 Lembar Batik Bercerita tentang Hidup Manusia

Pola yang dihadirkan cenderung bebas, dengan mengambil bentuk geometris, hewan, tumbuhan, ataupun berbagai bentuk abstrak lainnya, berbeda dengan motif klasik yang memiliki makna dan akar budaya yang kuat seperti kawung, parang, truntun. Batik klasik warna dan motif cenderung statis, tidak berubah-ubah sesuai dengan perkembangan jaman.

Dia mengatakan melalui motif kontemporer, desainer maupun perajin bisa bereksperimen dengan berbagai gambar apa saja, namun yang paling penting pewarnaan menggunakan proses pembuatan batik, baik menggunakan teknik tulis maupun cetak.

“Selain itu juga adanya dorongan untuk membuat sesuatu yang dalam tanda kutip mungkin lebih murah cost production-nya, karena memang batik-batik klasik itu akan memakan waktuyang lama. Pembatikannya adalah sebuah proses yang tidak dapat diburu-buru,” jelasnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Guna membuat batik yang dapat dijangkau oleh masyarakat banyak dan dengan harga yang lebih terjangkau, lanjutnya, beberapa perajin batik mengkombinasikan membuat batik dengan teknik cetak kemudian ditambah dengan sentuhan malam.

“Saya sendiri tidak menentang karena pada akhirnya konsumen ada yang sanggup dan tidak sanggup (membeli batik tulis). Dengan seperti ini mungkin keinginan banyak orang untuk memakai busana batik lebih bisa dipenuhi dari sisi bisnisnya,” katanya.

Banyak orang menganggap dengan kemunculan teknik cetak dapat mematikan pebatik tulis. Namun, menurut Chossy, justru hal tersebut menjadi cambuk bagi pebatik tulis untuk menghasilkan batik halus yang lebih bagus lagi.

Dia meyakini batik tulis halus masih memiliki pasarnya sendiri. Setelah itu, masyarakat Indonesia semakin banyak yang memakai batik.

“Ini mimpi guru saya Iwan Tirta bahwa suatu hari batik bisa menjadi gaya berpakaian sehari-hari, bukan hanya untuk upacara kawinan, tapi juga untuk busana ke kantor, dan aktivitas sehari-hari," ungkapnya.

Oleh karena itu dibutuhkan inovasi yang secara terus menerus supaya batik dapat berkelanjutan , tidak hanya sekedar menjadi koleksi namun juga untuk kegiatan keseharian. Tak hanya dari motif, desain busana pun juga harus disesuaikan dengan tren masa kini untuk menjangkau segmen yang lebih muda, baik bagi masyarakat Indonesia maupun luar negeri.

Styling dan desain harus disesuaikan dengan masa kini baik untuk kemeja, gaun, jaket, maupun cocktail evening,” tambahnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kelakar Pratikno Saat Minta Koleksi Batik Jokowi sebelum Pensiun

5 hari lalu

Menteri Sekretaris Negara Pratikno mendatangi wartawan di ruang pers Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa, 8 Oktober 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Kelakar Pratikno Saat Minta Koleksi Batik Jokowi sebelum Pensiun

Mensesneg Pratikno membujuk Presiden Jokowi agar mau memberikan batiknya kepadanya.


UI Perkenalkan Game Edukasi Cinta Lingkungan, Angkat Potensi Wisata Kampung Batik Cibuluh

6 hari lalu

Game Edukasi untuk Pembelajaran Interaktif dari Promed Game Xperience Laboratory (OX-Laboratory) di bawah Program Studi Produksi Media, Program Pendidikan Vokasi UI (UI)
UI Perkenalkan Game Edukasi Cinta Lingkungan, Angkat Potensi Wisata Kampung Batik Cibuluh

Game ini merupakan produk kolaborasi yang dirancang oleh tim dosen dan mahasiswa dari Promed Game Xperience Laboratory UI.


Banjir Batik Impor dari Cina, Kemenperin Siapkan Proteksi Produk Lokal

8 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan pembuatan batik khas Betawi di Sanggar Batik Betawi kawasan Cilandak, Jakarta, Senin, 2 Oktober 2023. Kain batik karya sanggar ini telah dijual di dalam negeri hingga manca negara. Tempo/Tony Hartawan
Banjir Batik Impor dari Cina, Kemenperin Siapkan Proteksi Produk Lokal

Batik impor dari Cina kini membanjiri pasar Indonesia. Kementerian Perindustrian siapkan sejumlah langka proteksi.


Ekspor Batik Turun 8,39 Persen

8 hari lalu

Pekerja tengah menyelesaikan pembuatan batik khas Betawi di Sanggar Batik Betawi kawasan Cilandak, Jakarta, Senin, 2 Oktober 2023. Kain batik karya sanggar ini dijual dengan harga Rp 150 ribu sampai Rp 1,5 juta. Tempo/Tony Hartawan
Ekspor Batik Turun 8,39 Persen

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, ekspor batik pada kuartal II-2024 anjlok sebesar 8,39 persen.


Menilik Batik Palembang di Museum Balaputra Dewa, Kain Bersejarah yang Krisis Produksi

8 hari lalu

Empat jenis Batik Palembang yang dipamerkan di Museum Negeri Sriwijaya atau Museum Balaputra Dewa, Palembang. Rabu, 2 Oktober 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Menilik Batik Palembang di Museum Balaputra Dewa, Kain Bersejarah yang Krisis Produksi

Batik Palembang memiliki 23 jenis yang dikenal dengan cerita tersendiri dalam sejarah Kerajaan Palembang


Tahapan Mencetak Kain Batik dengan Motif Sesuai Keinginan

8 hari lalu

Proses mendesain batik di Juragan 99 Garment/Juragan 99 Garment
Tahapan Mencetak Kain Batik dengan Motif Sesuai Keinginan

Ada tujuh tahap yang harus disiapkan pelanggan ketika hendak mencetak kain batik dengan motif yang diinginkan.


Hari Batik, Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Meriah Dengan Event Distrik Batik

10 hari lalu

Peringatan Hari Batik Nasional dalam event Distrik Batik di Candi Prambanan Yogyakarta Rabu, 3 Oktober 2024. Dok.istimewa
Hari Batik, Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Meriah Dengan Event Distrik Batik

Aktivitas beragam pada Hari Batik Nasional ini untuk mengedukasi generasi muda serta memberikan informasi kepada wisatawan mancanegara.


Hari Batik Nasional, Inilah 5 Kota Batik di Pulau Jawa yang Menarik Dikunjungi

10 hari lalu

Para perajin melakukan pewarnaan kain batik di Larissa Batik Gallery & Workshop, di Pesindon, Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu 28 Mei 2022. Industri batik di Pekalongan merupakan salah penopang perekonomian kota dan terkenal hingga ke mancanegara. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Hari Batik Nasional, Inilah 5 Kota Batik di Pulau Jawa yang Menarik Dikunjungi

Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas batik yang berbeda, yang mencerminkan tradisi, filosofi, dan lingkungan alam di sekitarnya.


Saran Pemilihan Warna Batik Sesuai Undertone Kulit

11 hari lalu

Ilustrasi kain batik. TEMPO/M Taufan Rengganis
Saran Pemilihan Warna Batik Sesuai Undertone Kulit

Sebelum memilih warna batik penting untuk memahami undertone kulit dengan tiga jenis yang utama, yakni warm, cool, dan netral.


Hari Batik Nasional: Daftar Tokoh Dunia yang Mengenakan Batik, Nelson Mandela sampai Suga BTS

11 hari lalu

Nelson Mandela saat dikunjungi Michelle Obama dan kedua anaknya tahun 2011. Mandela sering mengenakan batik kesayangannya saat bertemu beberapa tokoh dunia. Rnw.nl
Hari Batik Nasional: Daftar Tokoh Dunia yang Mengenakan Batik, Nelson Mandela sampai Suga BTS

Batik memiliki peringatan khusus dalam Hari Batik Nasional yang juga menarik minat tokoh dunia untuk mengenakannya.