TEMPO.CO, Jakarta - Putus cinta merupakan hal yang sangat menyakitkan. Tak ada orang yang mau putus dan tak bisa bersama dengan orang yang dicintai.
Namun, jika memang tak ada jalan lain yang bisa menyelamatkan sebuah hubungan, biasanya putus pun harus menjadi pilihan terakhir. Ternyata, ada sebuah penelitian yang mencari tahu apa sebenarnya penyebab putus yang paling menyakitkan. Rupanya saat putus dan ditolak karena adanya orang ketiga terbukti lebih menyakitkan daripada saat ditolak tanpa melibatkan orang ketiga.
Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Cornell di Amerika Serikat dan dipublikasikan dalam buletin Personality and Social Psychology itu menemukan bahwa orang akan lebih menderita saat disingkirkan karena adanya pihak ketiga dalam sebuah hubungan.
Dalam studi tersebut, para ilmuwan telah melakukan eksperimen terhadap 600 orang untuk mengetahui tipe penolakan yang paling banyak dan menyakitkan. Para ilmuwan juga menyuruh orang-orang tersebut untuk mendiskusikan saat-saat yang paling sering membuat mereka ditolak.
Rupanya, dari setiap percobaan ditemukan bahwa orang akan merasa paling buruk dan sedih saat ditolak karena adanya kehadiran orang lain. Mereka juga mengemukakan bahwa ditinggalkan langsung oleh pasangan saat tak ada orang ketiga rasanya lebih baik daripada ditolak karena adanya orang lain.
Baca Juga:
"Mungkin penolakan semacam itu bisa meningkatkan rasa disingkirkan dan mengurangi rasa kepemilikan dari seseorang," ujar para peneliti, seperti dikutip dari Cosmopolitan.
Artikel terkait:
Kiat Mengatasi Sedih karena Putus Cinta
Sakit Hati karena Putus Cinta, Hindari Melakukan 4 Hal Ini
Putus Cinta Itu Bisa Diprediksi, Pakai Logikamu