TEMPO.CO, Jakarta - Untuk menjaga tubuh tetap fit di bulan Ramadan salah satunya dengan berolahraga. Namun, jenis dan jadwal olahraga harus disesuaikan dengan pola makan yang berubah.
Agar tubuh bisa beradaptasi lebih dulu dengan pola makan yang baru, mulailah berolahraga seminggu setelah berpuasa. Ketika akan berolahraga, hindari pula kebiasaan tidak bersantap sahur karena sepanjang hari tubuh hanya mendapat energi dari makanan sahur.
Buat yang bingung memilih olahraga yang cocok, bisa mencoba yang berikut ini.
#Yoga
Yoga termasuk olahraga yang ringan dan tidak terlalu menguras tenaga, cocok dilakukan di siang hari kala berpuasa ataupun setelah berbuka puasa. Pilih gerakan yoga bertempo lebih lambat atau pelajari ulang gerakan yoga dasar untuk menyempurnakan kembali pose yoga. Jangan lupa, latih pernapasan agar tubuh tetap fokus menjalani aktivitas ketika energi tubuh dan gula darah menurun karena tidak makan dan minum.
Ilustrasi yoga. Oregonstate.edu
#Olahraga permainan
Olahraga permainan seperti sepak bola, basket, maupun bulu tangkis bisa jadi pilihan, selain seru juga membuat tubuh menjadi bugar. Karena tergolong olahraga yang berat, sebaiknya dilakukan beberapa jam sebelum berbuka puasa. Fokuskan pada sisi permainan dibanding kompetisi supaya Anda tidak justru meningkatkan intensitas dan kuantitas berolahraga di bulan puasa.
Ilustrasi perempuan Arab berolahraga. Pri.org
#Pilates
Tak jauh berbeda dengan yoga, pilates tidak akan meningkatkan detak jantung atau suhu tubuh secara drastis. Anda tak akan cepat merasa dehidrasi. Manfaat lain, pilates ampuh meningkatkan kekuatan tubuh secara keseluruhan. Pilates bisa dilakukan pada jam berpuasa atau setelah berbuka puasa setelah tubuh mendapat cadangan energi. Lakukan pilates beberapa kali dalam seminggu sesuai kemampuan tubuh.
Ilustrasi. pilatesclasses.ie
#Bersepeda
Olahraga ini cocok dilakukan ketika ngabuburit atau sebelum bersantap sahur karena setelahnya Anda bisa minum untuk mencegah dehidrasi. Luangkan waktu 30-60 menit untuk bersepeda. Anda bisa bersepeda di luar ruangan saat ngabuburit atau bersepeda di dalam ruangan dengan bantuan alat indoor trainer sebelum waktu sahur tiba. Segera hentikan aktivitas bersepeda jika merasa tubuh semakin lemas atau terasa sakit kepala.
ilustrasi bersepeda. (Pexels.com)
#Zumba
Membakar kalori dengan menyenangkan bisa dilakukan lewat zumba. Olahraga dengan gerakan mirip tarian ini juga melatih jantung. Lamanya durasi zumba tergantung dari daya tahan dan tingkat kebugaran tubuh. Zumba paling tepat dilakukan setelah berbuka puasa. Sebabnya, zumba meningkatkan detak jantung dan suhu tubuh sehingga tubuh menurunkan suhu tubuh dengan mengeluarkan keringat. Maka, cadangan air wajib dipenuhi sebelum berlatih zumba.
Ilustrasi tarian zumba menggunakan hijab. instagram.com
#Joging
Anda yang gemar berlari bisa memilih joging. Sesuaikan durasi lari dengan kemampuan dan kondisi tubuh. Namun, disarankan tidak berlari lebih dari 1 jam kala berpuasa. Pertimbangkan pula suhu kala berlari di luar ruangan. Selain minum banyak air, cegah dehidrasi ketika berlari dengan mengonsumsi buah-buahan yang banyak mengandung air ketika sahur. Berlari di atas treadmill juga bisa menjadi alternatif.
Ilustrasi laki-laki dan wanita berlari bersama. shutterstock.com
Baca juga:
Olahraga di Bulan Ramadan Tidak Dilarang, Simak Syaratnya
Olahraga saat Ramadan, Kapan Waktu yang Tepat dan Berapa Lama?
Tetap Bugar Selama Puasa Ramadan, Olahraga dan Jaga Nutrisi