Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anemia Bisa Sebabkan Kematian Ibu Hamil atau Menurun pada Anak

image-gnews
Ilustrasi hamil bermasalah. shutterstock.com
Ilustrasi hamil bermasalah. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mengkonsumsi 90 tablet zat besi setiap hari selama tiga bulan ternyata tidak cukup untuk menghilangkan penyakit anemia pada ibu hamil. Sebuah penelitian menemukan fakta bahwa tablet tersebut kebanyakan tidak diminum dan membuat kondisi anemia pada ibu hamil tidak membaik. Belum lagi pola makan yang kurang dijaga akan memperburuk kondisi.

Dr Adi Sasongko, dalam diskusi kemitraan yang diadakan Universitas Paramadina, Jakarta, Selasa, 8 Mei 2018, dengan tema "Peran Kemitraan dalam Menurunkan Kematian Ibu dan Bayi", mengatakan potensi kematian ibu kebanyakan karena mengalami pendarahan. Sedangkan pendarahan banyak terjadi karena anemia dengan persentase 21,7 persen.

Menurut Adi, ibu hamil yang terkena anemia otomatis akan melahirkan anak yang juga menderita anemia. Kecerdasan anak tidak akan berkembang secara optimal pada anak yang mengalami anemia.

Seseorang yang menderita anemia hemoglobinnya rendah, padahal zat tersebut digunakan untuk mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Jika pengangkutnya kurang atau di bawah normal, aliran oksigen ke seluruh jaringan otot, usus, otak, dan lainnya juga di bawah standar.

“Nantinya kemampuan fisik akan berkurang, begitu pun dengan kemampuan intelektualnya,” kata Adi kepada Tempo.co.

Tindakan represif dengan pemberian tablet sebenarnya masih belum cukup karena saat itu zat besi sudah terkuras habis. Harus ada tindakan preventif juga. Menghilangkan anemia bukan hanya di hilir, tapi juga harus dari hulu.

Artikel terkait:
Anemia Ternyata Bukanlah Penyakit Akibat Kurang Darah
Anemia Mengintai, Simak Efek Jangka Panjangnya pada Si Kecil
Kelompok Wanita yang Rentan Anemia

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yayasan Kusuma Buana (YKB) melakukan tindakan preventif dengan cara memberikan edukasi kepada masyarakat. Utamanya, sasaran mereka ialah memberikan pendidikan terkait dengan anemia kepada anak sekolah dasar. Sebab, selain akan terasa lebih efektif, anak kelas 1-2 SD memiliki potensi anemia yang lebih tinggi dibanding anak yang berada di kelas 6 karena membawa potensi anemia tersebut dari sejak lahir.

Pendidikan yang diterapkan sangat sederhana, seperti membawa bekal untuk dimakan bersama setiap hari serta menyediakan jadwal olahraga secara rutin. Setelah dilakukan tes darah ulang kepada anak-anak tersebut, jumlah penderita anemia makin berkurang. Dengan hasil yang signifikan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa menanggulangi anemia dari SD sampai SMA akan mengurangi generasi anemia.

Adi menambahkan, menjaga pola makan dengan mengonsumsi makanan sumber zat besi, seperti yang ada pada sayuran hijau, ikan, liver, dan daging, juga penting.

Sebenarnya, seseorang yang terkena anemia berat sudah terlihat dari fisik, seperti wajahnya lebih pucat serta konjungtiva dan telapak tangan yang seharusnya merah muda terlihat pucat. Namun akan lebih bagus jika dilakukan tes darah untuk lebih meyakinkan. Kita juga perlu mengerti mengenai gejala 5L anemia, yaitu letih, lemah, lesu, lelah, dan lunglai. Mari waspadai anemia sejak dini dengan memberikan tindakan tidak hanya saat kehamilan, melainkan sejak usia dini.

CANDRIKA RADITA PUTRI

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

11 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

14 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

16 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@raditya_dika
Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

16 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

20 hari lalu

Patricia Gouw dan suami, Daniel Bertoli. Foto: Instagram/@patriciagouw
Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

Patricia Gouw membagikan video perjalanannya dan suami menyambut anak pertama yang sempat keguguran tahun lalu.


Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

22 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com
Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.


Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

31 hari lalu

Ilustrasi kehamilan. Freepik.com
Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.


9 Cara Mengatasi Mata Berkunang-kunang

38 hari lalu

Ilustrasi mata berkunang-kunang. Shutterstock
9 Cara Mengatasi Mata Berkunang-kunang

Mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat mengurangi risiko terjadinya mata berkunang-kunang dan menjaga kesehatan mata Anda secara keseluruhan.


7 Penyebab Mata Berkunang-Kunang yang Harus Diketahui

39 hari lalu

Ilustrasi anemia. (Style Craze)
7 Penyebab Mata Berkunang-Kunang yang Harus Diketahui

Mata berkunang-kunang terkadang terasa seperti sedang melihat bintang, kilatan cahaya, atau aura.


Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

43 hari lalu

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

Melengkapi garam meja dengan asam folat menjadi strategi diet baru untuk lebih melindungi terhadap cacat bawaan.