TEMPO.CO, Jakarta - Pola makan seseorang berubah saat puasa di bulan Ramadan. Jika biasanya makan tiga kali sehari, di bulan puasa hanya makan dua kali, saat sahur dan berbuka. Kondisi ini sering membuat orang mengira mereka makan lebih sedikit daripada biasanya.
Akibatnya, kebanyakan dari mereka cenderung mengkonsumsi makanan yang banyak saat sahur atau berbuka puasa. Padahal kebutuhan kalori harian tubuh tetap sama di saat berpuasa agar tetap bugar dan produktif. Pola makan yang salah itulah yang terkadang memunculkan gangguan kesehatan selama berpuasa. Lantas bagaimana menjaga tubuh tetap fit saat menjalani puasa?
Artikel lainnya:
4 Tips Lancar Puasa Sambil Plesiran Saat Ramadan
3 Sebab Bau Mulut Saat Puasa dan Cara Mencegahnya
Dokter spesialis gizi klinik, Jovita Amelia, yang ditemui di acara peluncuran program #PuasaSehat bareng Halodoc, di Jakarta, Jumat, 4 Mei 2018, menjelaskan, kunci tubuh yang tetap fit selama berpuasa itu terletak pada pola makan yang dikonsumsi saat sahur. Saat sahur, makanan yang dikonsumsi harus memenuhi 30 persen porsi makan harian. Misalnya, jika seorang laki-laki dewasa memerlukan 2.000 kalori setiap hari, ia harus memenuhi 200-300 kalori saat sahur.
(Depositphotos)
"Kebutuhan tentu disesuaikan dengan aktivitas dan berat badan seseorang. Agar tubuh fit dan tetap produktif selama berpuasa, tidak dianjurkan mengurangi atau menambah asupan kalori. Kita justru harus memperhatikan asupan nutrisi agar terhindar dari permasalahan kesehatan," ujar Jovita.
Baca juga: Puasa, Kiat Sederhana Mengontrol Diabetes
Jovita pun memberi saran untuk mengkonsumsi karbohidrat kompleks saat sahur. Misalnya dengan nasi merah, roti gandum yang tentunya ditambah dengan protein, sayur, dan buah. Ini untuk menjaga tubuh tetap bugar selama puasa. "Dan menjadi energi ketika kita berpuasa," tuturnya.