Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dewi Sanca Pertahankan Janin, Ini Dampak Psikologis dan Sosial

image-gnews
Penyanyi dangdut Dewi Sanca. Youtube.com
Penyanyi dangdut Dewi Sanca. Youtube.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kehamilan Dewi Sanca menjadi sorotan. Pasalnya, ia membeberkan kepada publik bahwa kekasihnya belum ada itikad baik untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya yang telah menghamili penyanyi dangdut tersebut.

Baca: Dewi Sanca Hamil tanpa Suami, Apa Dampak Psikologisnya?

Kehamilan di luar nikah merupakan hal yang paling ditakuti oleh perempuan, apalagi jika ayah biologis dari jabang bayi tidak mau bertanggung jawab. Opsi Dewi Sanca untuk mempertahankan bayinya ketimbang melakukan praktik ilegal aborsi merupakan bentuk kebesaran hati walaupun tanpa pasangan.

Menjadi orang tua tunggal berarti berjuang untuk membesarkan anak seorang diri. Hal tersebut tidaklah mudah untuk dilakukan. Selain harus berperan sebagai ibu, seseorang juga harus mengisi kedudukan sebagai ayah. Beban pekerjaan pun menjadi dua kali lipat untuk dilakukan.

Memutuskan untuk mengasuh anak sendirian bukan hanya harus kuat secara fisik namun juga mental. Terlebih tidak semua orang memiliki pemikiran yang terbuka. Orang di sekitar akan mencibir karena memiliki anak di luar nikah, bahkan harus membesarkan anak tanpa ayah.

Artikel lain: Payudara Sensitif Saat Hamil, Redakan dengan 7 Cara Berikut

Pelaksana Jabatan Sementara Direktur Pelaksana Cabang (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) PKBI Bantul, Ammi Prayoga mengatakan kepada Tempo.co bahwa pada fase di mana korban memutuskan untuk tetap melahirkan dan membesarkan bayinya sendiri, kemungkinan yang akan terjadi adalah perasaan malu dan akan sedikit menutup diri dari lingkungan sekitar.

“Di sini fungsi keluarga sangat dibutuhkan untuk mendukung perempuan tersebut meneruskan kehamilannya” ungkapnya.

CANDRIKA RADITA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

13 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

19 hari lalu

Patricia Gouw dan suami, Daniel Bertoli. Foto: Instagram/@patriciagouw
Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

Patricia Gouw membagikan video perjalanannya dan suami menyambut anak pertama yang sempat keguguran tahun lalu.


Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

21 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com
Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.


Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

30 hari lalu

Ilustrasi kehamilan. Freepik.com
Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.


Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

42 hari lalu

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

Melengkapi garam meja dengan asam folat menjadi strategi diet baru untuk lebih melindungi terhadap cacat bawaan.


Hamil 26 Minggu, Perempuan di Australia Ini Ditolak Naik Kapal Pesiar

20 Februari 2024

Ilustrasi kapal pesiar. Unsplash.com/Lisa Davidson
Hamil 26 Minggu, Perempuan di Australia Ini Ditolak Naik Kapal Pesiar

Pelayaran kapal pesiar ini berlangsung selama tiga hari mengelilingi Brisbane, Australia. Tiket dibelikan sang ibu sebagai hadiah ulang tahun.


Masih Merokok saat Hamil? Awas Gagal Jantung

31 Januari 2024

Ilustrasi wanita hamil merokok. babycarejournals.co
Masih Merokok saat Hamil? Awas Gagal Jantung

Dokter jantung mengingatkan para ibu untuk tidak merokok sebelum atau saat hamil karena bisa mengakibatkan gagal jantung.


Waspadai Faktor Risiko Gagal Jantung pada Ibu Hamil dan Pemicunya

30 Januari 2024

Ilustrasi hamil bermasalah. shutterstock.com
Waspadai Faktor Risiko Gagal Jantung pada Ibu Hamil dan Pemicunya

Perempuan berpeluang mengalami gagal jantung di masa hamil. Dokter mengingatkan pentingnya mewaspadai faktor risiko.


57 Persen Ibu di Indonesia Alami Baby Blues Pascamelahirkan, Tertinggi di Asia

29 Januari 2024

Ilustrasi baby blues. shutterstock.com
57 Persen Ibu di Indonesia Alami Baby Blues Pascamelahirkan, Tertinggi di Asia

Sebanyak 57 persen ibu di Indonesia dilaporkan mengalami gejala baby blues. Apa yang perlu dilakukan?


60 Ribu Ibu Hamil di Gaza Alami Komplikasi Kehamilan

19 Januari 2024

Seorang perempuan menggendong jasad anaknya yang terbunuh dalam serangan Israel, di tengah konflik  antara Israel dan Hamas,  di Rafah, Jalur Gaza selatan, 19 Desember 2023. Kantor media pemerintah yang dikelola Hamas menyebut jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah mencapai 20.000 orang. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
60 Ribu Ibu Hamil di Gaza Alami Komplikasi Kehamilan

Ada ratusan kasus ibu hamil mengalami keguguran dan kelahiran bayi prematur karena dampak stres, panik dan dipaksa mengungsi di bawah serangan Israel