Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ibu Milenial Perhatikan 5 Kesalahan Pola Asuh Berikut

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi Ibu bekerja. Shutterstock.com
Ilustrasi Ibu bekerja. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian besar generasi milenial yang lahir pada periode 1980-1994 sudah berubah status menjadi ibu saat ini. Menurut data Biro Sensus AS pada April 2018, satu dari 5 ibu di dunia adalah milenial. Beda generasi maka berbeda pula pola asuh yang diterapkan terhadap anak-anak.

Kemudahan cara mengakses informasi membuat ibu milenial lebih terbuka terhadap hal-hal baru, termasuk tentang cara mengasuh anak. Ibu milenial juga mulai mencari cara memperbaiki kekurangan pola asuh generasi sebelumnya, misalnya mulai mengganti metode helicopter parents yang terlalu banyak ikut campur menjadi drone parents yang cukup memantau dari kejauhan. 

Tentu saja tidak ada generasi yang sempurna. Ibu milenial juga punya kekurangan. Menurut psikolog anak Vera Itabiliana Hadiwidjojo, di balik kelebihan ibu milenial, ada beberapa kesalahan yang tanpa disadari sering mereka lakukan serta berdampak pada kehidupan mereka dan anak-anak.

1. Tidak menyaring informasi
Dengan kemudahan memperoleh informasi, tantangan terbesar ibu milenial adalah menyaring informasi yang benar dan baik diterapkan. Terlalu banyak informasi kadang bikin ibu kewalahan sampai lupa tidak semua hal bisa dan tepat diterapkan untuk anak. Sebelum menerapkan metode apa pun dalam mengasuh anak, seorang ibu harus mengenal anak terlebih dahulu.

"Usia anak berapa, kemampuan yang harus dicapai anak sesuai usia perkembangan apa saja. Sering kali ibu berpatokan pada orang lain, melihat anak-anak seleb, ingin ikut-ikutan. Padahal ibu seharusnya menyaring dan mempertimbangkan informasi yang didapat,” urai Vera di Jakarta, pekan lalu. 

2. Menggunakan gadget tanpa batas
Gadget bagian tak terpisahkan dari kehidupan ibu milenial dan anak-anak mereka. Meski mulai banyak orang tua menyadari penggunaan gadget berlebih dapat membahayakan anak, nyatanya masih banyak anak yang terkena dampak negatif penggunaan gadget sejak dini yang tidak dibatasi dengan baik.

“Masalah yang sering terjadi pada anak-anak yang terlalu banyak bermain gawai adalah terlambat bicara. Jangan terlena dengan gawai. Anak boleh bermain gawai dan memang tidak mungkin untuk menghindari gawai di era digital ini, tetapi berikan batas,” ujar Vera.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Terlalu berusaha menjadi ibu sempurna
Media sosial banyak memamerkan kehidupan ibu dengan anak yang terlihat sempurna, sehingga tanpa disadari membuat para ibu milenial memaksa diri menjadi ibu yang sempurna—seperti apa yang mereka lihat di medsos.  “Padahal tidak ada orang yang sempurna. Jangankan ibu baru, ibu yang sudah punya anak dua atau tiga pun pasti berbeda pengalaman. Jangan berusaha keras menjadi ibu yang sempurna, tetapi jadilah ibu yang baik,” saran Vera.

4. Tidak siap menghadapi kejadian di luar rencana
Terlalu menginginkan semua hal sempurna, ibu sering kali tidak siap ketika rencana harus berubah karena situasi tertentu. Misalnya ibu berencana memberikan ASI eksklusif, tetapi ternyata tidak memungkinkan. Tidak siap dengan perubahan, ibu rentan stres.

“Menjaga kesehatan mental ibu itu penting. Dan harus diketahui, menjadi ibu itu tidak berarti mengalami hal yang indah-indah saja. Ada tantangan yang terkadang di luar rencana dan harus dihadapi. Kalau tidak siap, ya risikonya ibu rentan terkena penyakit mental seperti baby blues atau depresi pascapersalinan,” urai Vera.

5. Mudah terjebak mommy wars
Ibu milenial sering kali mudah terseret mommy wars atau perang pendapat antaribu di media sosial. Padahal, setiap orang punya kondisi berbeda-beda sehingga tidak bisa saling dibandingkan. “Setiap ibu itu unik, anak juga unik, situasi yang dihadapi pun berbeda. Kita tidak bisa mengecap ibu yang tidak memberikan ASI itu tidak baik. Banyak cara untuk menjadi ibu yang baik bagi anak,” tandas Vera. Jangan memusingkan pendapat orang lain. Dukungan dari orang-orang terdekat seperti suami dan keluarga, itulah yang terpenting.  

AURA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

1 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

4 hari lalu

Ilustrasi keluarga memasak bersama. Freepik.com
Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

10 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

11 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Pamer Foto Lebaran 8 Tahun Terakhir, Andien Ceritakan 2 Karakter Berbeda Anaknya

14 hari lalu

Andien dan keluarga/Instagram -@andienaisyah
Pamer Foto Lebaran 8 Tahun Terakhir, Andien Ceritakan 2 Karakter Berbeda Anaknya

Penyanyi Andien menceritakan perjalanan foto Lebaran keluarganya selama 8 tahun terakhir


Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

14 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.


Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

21 hari lalu

Wem Pratama, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, diamankan usai mengaku telah membunuh ibu kandungnya. TEMPO/Istimewa
Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.


Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

24 hari lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

Keluarga sandera Israel mengancam akan membakar negara jika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak segera mencapai kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas.


8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

29 hari lalu

Ilustrasi isi kulkas. shutterstock.com
8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

Berikut deretan hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk membeli kulkas.


6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

36 hari lalu

Ilustrasi Ibu dan Anak. Sumber: Getty/mirror.co.uk
6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

Ketika ada masalah keluarga, penting bagi orang tua untuk memberitahu anak dengan cara yang baik dan sesuai usianya.