TEMPO.CO, Jakarta - Dekorasi adalah salah satu unsur penting untuk menambah kemegahan dan kemeriahan pesta pernikahan. Namun, tak dapat dipungkiri, dekorasi membutuhkan biaya yang tak sedikit.
Tak jarang dekorasi sering kali menguras anggaran untuk pesta pernikahan. Lalu, bagaimana untuk meyiasatinya supaya pesta pernikahan dapat berjalan tetap menarik?
Art Director Rumah Kampung Decor, Fajar Adi, mengatakan apabila menginginkan desain yang lebih kompleks, dipastikan biaya yang harus dikeluarkan cukup besar.
"Ada calon pengantin yang masih mau menggunakan styrofoam namun didesain baru dan sesuai dengan keinginan, " kata Fajar.
Hal tersebut bisa digunakan untuk menghemat anggaran dan biasanya didiskusikan dengan para vendor sebelumnya.
"Kalau dengan harga sekian, kami enggak akan bilang 'dekorasi mewah' tapi 'dekorasi unik'. Selain dari properti bisa dari penataan dan peletakannya," katanya.
Artikel lain:
Jangan Salah Pilih Katering untuk Resepsi Pernikahan, Ini Kiatnya
Kiat Meghan Markle Jaga Tubuhnya Tetap Langsing Jelang Pernikahan
Penyebab Perceraian Terjadi di Tahun Pertama Pernikahan
Namun, ada pula calon pengantin yang enggan mengunakan styrofoam akhirnya menggunakan kayu atau besi, bahkan ada lebih memilih etnik dengan memakai dekorasi dari bambu.
"Jadi dari lantai, dinding, sampai detail apapun enggak ada unsur kayu, " jelasnya.
Selain itu, dekorasi yang dapat disiasati adalah bunga. Apalagi, bunga menjadi unsur dekorasi yang tak pernah absen dari setiap pernikahan, baik tema modern maupun tradisional.
Fajar mengaku terkait bunga sebetulnya sulit untuk disiasati karena bunga memiliki arti. Namun, pihaknya biasa menawarkan jenis bunga yang bisa dipilih konsumen. Perbedaan harga, selain dari asal bunga, juga dari jenisnya.
"Misalnya bunga tulip kan enggak mungkin di Indonesia tumbuh. Rose lokal pun ada beberapa macam. Ada yang dibudidayakan dengan cara modern tentu lebih mahal harganya," kata Fajar.