TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa orang tua bangga membagikan foto dan video anak. Terlebih di era serba digital ini semakin memudahkan orang tua berbagi foto, video, dan aktivitas sang anak terutama di media sosial.
Walaupun membagi foto anak bisa menjadi suatu hal yang menyenangkan, membuat akun media sosial yang membagi foto atau video anak, dapat berisiko untuk anak dalam jangka panjang. “Sebenarnya sangat berisiko membuat media sosial untuk anak, karena untuk membuat akun media sosial ada umur minimum,” ujar Vera Itabiliana Hadiwidjojo, Psikolog Dewasa dari TigaGenerasi, di Djakarta Theater XXI, Jakarta Pusat, Rabu 11 April 2018.
Baca juga: Tips Parenting: 4 Foto Anak yang Tak Boleh Disebarkan
Meski akun profil anak seringkali dikelola oleh orang tua, harus tetap memperhatikan kenyamanan sang anak. Orang tua harus bertanya, “Apakah anak merasa nyaman fotonya dibagi ke publik? Apakah anak merasa nyaman foto di berbagai kegiatan dan tempat?” ujarnya.
Vera menambahkan kadang memiliki akun Instagram atau media sosial untuk anak, dapat membuat anak merasa tidak nyaman di sekitar orang banyak. Misalnya banyak yang mengajak foto bersama atau pegang-pegang. Kalau berlebihan, dapat berdampak pada sifat anak.
Baca juga: 7 Rambu Sebelum Unggah Foto Anak di Media Sosial
Di media sosial biasanya hanya fokus dengan sang anak dan kegiatannya. Hal ini dapat membuat anak menjadi self centered atau hanya peduli dengan diri sendiri. Sebab itu, sebaiknya saat membagi foto anak di media sosial dibatasi. “Orang tua juga harus mendengarkan anak. Bila dia tidak mau foto lagi, ya harus berhenti,” jelas Vera seraya menambahkan agar menjaga keamanan dan tidak membagikan hal-hal yang terlalu pribadi.
Baca juga: Repotnya Kim Kardashian Mengatur Anak-anak Saat Foto Keluarga