TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang bermimpi menemukan calon pasangan hidup yang ideal. Ideal yang dimaksud adalah seseorang dengan kualitas yang diukur dengan standar tertentu. Namun menemukan, atau bahkan bisa mendapatkan, calon pasangan yang ideal belum tentu akan menjamin kehidupan rumah tangga yang langgeng.
Psikolog klinis dewasa dari TigaGenerasi, Anna Margaretha Dauhan, mengatakan menikah karena alasan telah menemukan calon yang ideal termasuk salah satu dari tujuan pernikahan yang kurang tepat. Termasuk alasan sudah lama pacaran, usia, calon sudah memenuhi semua persyaratan menantu ideal, orang tua sudah sepuh, dan sebagainya. "Namun tidak dibarengi kesiapan pasangan tersebut untuk memasuki jenjang pernikahan," ujar Anna.
Baca juga: 3 Hal Sepele yang Bisa Merusak Hubungan dengan Pasangan
Pada akhirnya, tidak menutup kemungkinan akan ada banyak masalah di kemudian hari. Karena ada banyak perbedaan prinsipil yang tidak berhasil dijembatani dan ada banyak ekspektasi yang terlalu tinggi. Sehingga akan kecewa begitu menjalani kehidupan perkawinan yang tidak seperti dibayangkan.
Anna menyarankan, sebelum memutuskan menikah, sebaiknya pikirkan benar-benar tujuan pernikahan. "Dan apakah memang siap menghabiskan hidup dengan pasangan apabila ia memang tidak berubah (seperti yang kita mau)," ujarnya seraya menambahkan bahwa ada banyak orang yang melakukan pernikahan dengan harapan pasangannya akan berubah setelah menikah.
Baca juga: 6 Tanda Kamu Siap Berkomitmen dengan Pasangan
Namun pasangan yang berubah setelah menikah ini hampir tidak mungkin terjadi. Bahkan setelah menikah, kebiasaan buruk atau sifat buruk pasangan justru terasa seperti semakin intens. "Maka dari itu kuncinya hanya satu. Kenali sebaik-baiknya calon pasangan sebelum memutuskan menikah. Lalu pikirkan, apakah Anda bisa menerima segala hal yang dirasa kurang positif dari si calon?" ujar Anna.