TEMPO.CO, Jakarta - Di era yang semakin berkembang, semakin banyak pula pilihan fashion untuk dikenakan, mulai dari celana skinny hingga jaket bertudung kebesaran, semua bisa dijadikan pilihan untuk dikenakan sehari-hari.
Namun, sadarkah Anda bahwa beberapa pilihan baju atau aksesoris yang dikenakan diam-diam memiliki dampak buruk untuk tubuh? Para ahli mengingatkan bahwa mengenakan celana jins model skinny, tas selempang, atau baju model kebesaran dapat berdampak buruk terhadap postur dan kesehatan tubuh.
Sekelompok peneliti dari The British Chiropatic Association (BCA) menyebutkan bahwa beberapa pilihan fashion tersebut dapat menyebabkan sakit punggung. Ahli chiropractic – spesialis gangguan tulang belakang – dari BCA, Tim Hutchful, menyebutkan bahwa ini bukanlah temuan yang mengejutkan.
“Selama ini, saya selalu menduga bahwa banyak pasien saya tidak sadar kesalahan mereka dalam memilih baju atau aksesoris dapat mempengaruhi kondisi kesehatan punggung dan postur tubuh,” kata Hutchful. “Beberapa benda yang populer nyatanya memiliki akibat buruk yang tersembunyi.”
Seperti yang diduga, Hutchful menyebutkan bahwa penyebab sakit punggung terutama adalah tas yang berat. “Satu benda yang tidak saya duga sebelumnya adalah jins skinny,” ungkap Hutchful. “Jins skinny membatasi pergerakan tubuh, terutama di bagian paha dan lutut, sehingga bagian bawah tubuh tidak dapat menopang bagian atas.”
Artikel lain:
Awas, Kelebihan Asupan Serat Bisa Jadi Bumerang buat Kesehatan
Protein Super Kacang-kacangan Turunkan Risiko Penyakit Jantung
Ayo Berjalan Tanpa Alas Kaki, Rasakan 4 Manfaat Kesehatan Berikut
Selain celana ketat, ternyata tren-tren baru seperti baju hangat dengan model kebesaran dan perhiasan berat juga disebut Hutchful sebagai penyebab sakit punggung, leher, dan postur tubuh jelek. Ia menjelaskan, semua pakaian atau aksesoris yang membatasi pergerakan dapat menyebabkan kondisi tersebut.
“Sweater ponco dengan model kebesaran akan memaksa Anda untuk menarik leher karena pandangan yang terbatas dan tertutup oleh ponconya,” jelas Hutchful, seperti dikutp Huffington Post.
Menurutnya, pakaian yang membatasi pergerakan tubuh akan mempengaruhi kualitas berjalan dan memberi tekanan ekstra pada sendi-sendi tubuh. BCA juga mengeluarkan peringatan mengenai bahaya sepatu hak tinggi dan sepatu tertutup depan karena dapat mempengaruhi postur berjalan wanita.
Menurut survei yang diadakan BCA pada 1.062 penderita sakit punggung, 28 persen di antaranya menyadari bahwa pilihan baju dan aksesoris mereka menyumbang dampak buruk, sementara 33 persen sama sekali tidak tahu.
“Kita tidak akan melarang orang-orang untuk berhenti memakai baju favorit mereka, tetapi ini adalah peringatan bahwa hal yang sepele dapat berdampak buruk terhadap postur dan kondisi kesehatan secara keseluruhan,” tegas Hutchful. “Cobalah untuk membatasi pemakaian jins skinny atau sepatu hak tinggi untuk mengistirahatkan tubuh.”