TEMPO.CO, Jakarta - Marissa Nasution sempat mengalami musibah. Salah satu janin dari bayi kembarnya meninggal pada awal Februari20178. Setelah dua bulan berlalu, Marissa Nasution memberikan informasi tentang kondisinya. Kesehatan Marissa dan bayinya kini baik-baik saja.
"Thank God, semua so far fine. Baby yang satunya healthy. Dia bisa dibilang sudah stabil lagi sekarang kesehatannya,” ujar Marissa Nasution.
Bahkan, Marissa Nasution sudah fokus mempersiapkan kelahiran anak pertamanya. Ia sudah membeli sejumlah perlengkapan bayi seperti alat mandi.
"Sekarang saya sudah masuk trimester terakhir. Saya sudah hampir melahirkan. Ini sebenarnya dari saya sendiri sudah lumayan ready (untuk melahirkan),” lanjutnya.
Marissa Nasution dijadwalkan melakukan proses persalinan pada akhir Mei atau awal Juni. Presenter cantik ini berharap kelahiran anak pertamanya lancar tanpa insiden.
“Saya berharap semuanya lancar. Sudah cukup surprise dalam kehamilan ini. Semoga tidak ada surprise-surprise lagi,” tutur Marissa Nasution.
Baca juga:
Kasus Marissa Nasution, Nasib Janin Kembar bila Satu Meninggal
Marissa Nasution Bahagia Jadi Calon Ibu Anak Kembar
Perutnya Makin Besar, Marissa Nasution Makin Cantik
Marissa tidak ingin terpuruk terlalu lama setelah tertimpa musibah saat hamil. Ia berusaha untuk langsung bangkit dan merasa kesedihan yang berlarut-larut tidak berpengaruh baik terhadap kondisinya.
“Waktu itu, saya sempat bilang ke suami, ‘I need to stop being sad (Saya harus berhenti bersedih)’. Saya juga merasa kalau terus bersedih itu salah,” kata Marissa.
Selain terhadap kondisinya, kesedihan juga berdampak pada janinnya yang masih hidup. Marissa merasa bayinya tentu membutuhkan semangat sang ibu.
“Saya masih ada satu anak yang masih membutuhkan saya. Dia masih membutuhkan semangat saya karena dia juga melewatkan masa-masa sulit. Kita tidak berharap anak kita harus melewatkan saat-saat seperti itu saat dia belum lahir,” lanjutnya.
Marissa Nasution kemudian memutuskan untuk berpikir lebih positif. Ia ingin fokus menjaga kesehatan bayinya hingga proses kelahiran.
“Sekarang saya enggak bisa sedih lagi. Saya harus think forward. Saya harus berharap dan berdoa buat jadi yang terbaik buat baby saya,” tuturnya.