TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian mengungkapkan strategi pengasuhan yang efektif untuk mengurangi perilaku anak yang suka mengganggu. Penelitian yang dipimpin oleh Society for Research in Child Development ini menemukan gambaran apakah anak-anak sudah menunjukkan masalah perilaku berdasarkan lebih dari 150 studi tentang program pengasuhan.
Kebanyakan program pengasuhan bertujuan untuk mengajar orang tua cara mengurangi perilaku tidak baik anak-anak mereka. Perilaku tidak baik ini didefinisikan sebagai yang tidak koperatif dan bermusuhan secara terbuka, termasuk sering marah, berdebat berlebihan dengan orang dewasa, dan usaha yang disengaja untuk mengganggu orang lain. Penelitian itu dilakukan oleh para peneliti di Universitas Amsterdam (Belanda), Universitas Cardiff (Wales), Universitas Oxford (Inggris), dan Universitas Utrecht (Belanda).
"Kami menemukan bahwa ketika perilaku tidak baik telah muncul pada anak-anak, kombinasi dari mengajar orang tua bagaimana mengelola perilaku bersama dengan strategi membangun hubungan lebih efektif daripada hanya mengajar orang tua bagaimana mengelola perilaku sangat penting," jelas Patty Leijten, pemimpin penelitian.
"Namun, ketika perilaku tidak baik belum muncul sebagai masalah, mengajar orang tua kedua strategi itu tidak lebih bermanfaat daripada mengajarkan strategi manajemen perilaku sendirian." tambahnya.
Artikel lain:
Orang Tua Bekerja di Luar Kota, Ini Kiat Tetap Dekat dengan Anak
4 Anak Cukup buat Zaskia Adya Mecca, Semua Diurus Sendiri
Leukimia pada Anak Sering Terlambat Terdeteksi, Kenali Gejalanya
Baca Juga:
Strategi manajemen perilaku termasuk pujian untuk meningkatkan perilaku positif dan konsekuensi negatif untuk mengurangi perilaku mengganggu. Strategi membangun hubungan termasuk mendorong orang tua untuk peka terhadap kebutuhan anak-anak.
Para peneliti mengamati 156 anak dan orang tua tentang efektivitas program pengasuhan untuk mengurangi perilaku tidak baik pada anak-anak usia 2 hingga 10 tahun. Studi ini melibatkan lebih dari 15.000 keluarga dari berbagai latar belakang sosial ekonomi di 20 negara. Studi ini dapat membandingkan efektivitas pendekatan yang umum digunakan ini.
"Pembuat kebijakan dan penyedia layanan harus menyadari bahwa keluarga yang berbeda mungkin memerlukan strategi yang berbeda untuk mengurangi perilaku mengganggu pada anak-anak. Program yang dirancang untuk mencegah perilaku mengganggu yang parah dan untuk mengobati perilaku mengganggu yang parah mungkin memerlukan pendekatan yang berbeda," saran GJ Melendez-Torres, yang ikut melakukan penelitian.
“Membangun hubungan dengan manajemen perilaku dapat menguntungkan anak-anak yang belum mengembangkan perilaku mengganggu yang parah dengan cara lain, seperti mendorong komunikasi yang lebih baik secara keseluruhan antara orang tua dan anak-anak, tetapi itu tidak membantu mengurangi perilaku mengganggu pada anak-anak ini," tambahnya.
"Namun, untuk anak-anak yang telah mengembangkan perilaku mengganggu yang parah, membangun hubungan dengan manajemen perilaku adalah kunci untuk mengurangi masalah ini, ”lanjut Melendez-Torres.
Penemuan dari penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Child Development, sebuah publikasi dari Society for Research in Child Development.