Ikuti Kami di
TEMPO.CO, Jakarta - Semangka bukan hanya manis rasanya dan menyegarkan tubuh pemakannya. Buah yang mengandung banyak air ini juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh, mulai dari rambut hingga jantung, begitu kata ahli gizi.
Berikut sejumlah manfaat semangka seperti dipaparkan ahli diet Apoorva Saini dari Santoshiarogyam Diet E Clinic dan Dr. Priyanka Rohatgi, konsultan senior sekaligus ahli gizi dari Rumah Sakit Apollo di India.
#Menjaga kulit dan rambut sehat
Semangka kaya kandungan vitamin A dan tingkat Beta-Karoten, yang membuatnya baik untuk kulit dan rambut. Selain itu, buah ini memiliki kadar likopen yang tinggi sehingga memiliki sifat antipenuaan.
#Bantu mencegah kanker
Likopen adalah fitonutrien dan karenanya kaya kandungan antioksidan sehingga bisa membantu mencegah kanker. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa likopen mengurangi risiko kanker dengan menurunkan insulin, protein yang terlibat dalam pembelahan sel.
Baca juga:
7 Manfaat Kesehatan Mendengarkan Musik di Perjalanan
6 Alat Dapur yang Jadi Sarang Bakteri Berbahaya untuk Kesehatan
Diah Saminarsih, Misi Membawa Isu Kesehatan Indonesia ke WHO
Baca Juga:
#Menjaga tubuh terhidrasi
Kompoisis semangka adalah 92 persen air, yang pada gilirannya membantu untuk tetap terhidrasi. Jumlah komposisi air yang baik dikombinasikan dengan serat akan membantu Anda merasa kenyang.
#Meningkatkan kesehatan jantung
Penyakit jantung adalah salah satu pembunuh terbesar. Mengurangi kadar kolesterol dan tekanan darah dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung. Likopen membantu menurunkan keduanya dan juga mencegah kerusakan oksidatif akibat kolesterol.
#Menjaga tekanan darah normal saat berolahraga
Sitrulin, asam amino dalam semangka menghasilkan oksida nitrat yang membantu memperlebar pembuluh darah. Dengan begitu, tekanan darah tidak akan meningkat tiba-tiba dan alirannya bertahan normal. Jus semangka bisa menjadi pilihan bijak saat berolahraga.
#Bagus untuk wanita paskamenopause
Likopen membantu mengurangi kekakuan dan ketebalan dinding arteri pada wanita paskamenopause. Demikian dilansir dari Indian Express.
