TEMPO.CO, Jakarta - Di balik klaim-klaim negatif yang ditujukan pada generasi milenial, tenyata ada hal positifnya juga, terutama untuk masalah kesetiaan dalam cinta. Dalam hal menjalin sebuah hubungan asmara, generasi milenial ternyata lebih setia dibandingkan generasi pendahulunya.
Baru-baru ini Institue for Family Study melakukan penelitian tentang komitmen dalam sebuah hubungan terhadap generasi milenial. Hasil studi menyatakan bahwa sekitar 20 persen orang berusia di atas 55 tahun dilaporkan pernah berselingkuh dari pasangannya.
Sedangkan generasi yang lebih muda, yang melakukan hal serupa hanya 14 persen saja. Artinya, generasi milenial tidak terlalu berminat dengan perselingkuhan.
Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi perbedaan perilaku ini. Generasi milenial kurang berpetualang dalam hubungan karena mereka tumbuh dengan perspektif berbeda tentang perselingkuhan. Banyaknya berita skandal perselingkuhan yang mudah diakses membuat perilaku tersebut dianggap sangat merugikan dan bukan tindakan yang bermoral.
Selain itu, mencari pasangan yang cocok dengan keinginan dianggap sulit saat ini. Jadi, setelah mendapatkan pasangan, generasi milenial cenderung malas berselingkuh. Generasi ini umumnya juga memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi daripada generasi sebelumnya sehingga bisa menilai baik buruknya suatu perbuatan dengan lebih baik.
Artikel lain:
Benarkah Generasi Milenial Tak Anggap Penting Sekolah buat Anak?
Generasi Milenial, Apa Sih Kelebihannya?
Alasan Generasi Milenial Lebih Suka Belanja secara Nontunai