TEMPO.CO, Jakarta - Sudah menjadi hal yang lumrah bagi ibu bekerja mengambil cuti sebelum dan sesudah melahirkan. Namun, cuti melahirkan bukan hanya penting bagi ibu, melainkan juga bagi ayah. Pasalnya ada beberapa keuntungan yang akan didapatkan ketika ayah cuti saat ibu melahirkan.
Setiap calon ibu membutuhkan dukungan supaya dapat melalui proses persalinan dengan lancar. Begitu juga setelah melahirkan, kondisi fisik ibu tidak dapat langsung pulih dan kuat.
Baca Juga:
Baca juga: 4 Tanda Anda Butuh Cuti
Psikolog Klinik Universitas Indonesia Pustika Rucita mengatakan dinilai dari sisi psikologis sangat penting jika suami mendapat cuti sebelum dan sesudah istri melahirkan. Tujuannya, supaya suami dapat memberikan dukungan kepada istri.
“Lebih banyak porsi untuk menemani ibu yang juga sedang menyesuaikan diri dengan kelahiran anaknya, dapat berbagi tugas bersama ibu sehingga dapat meringankan tugas ibu,” ujarnya.
Baca Juga:
Lebih lanjut Pustika mengatakan sangat baik jika suami bisa mendampingi istri untuk membantu mengurus bayi dan memberikan dukungan kepada istri lebih leluasa. Suami, dalam hal ini juga dapat melatih kemampuan sehingga bisa membiasakan diri untuk terlibat dalam pengasuhan. “Ini juga akan mengasah skill sebagai seorang ayah sejak dini,” ujarnya.
Baca juga: Tips Khusus Wanita yang Kembali Bekerja setelah Cuti Panjang
Ilustrasi bayi mandi. viewpoints.com
Artinya, cuti suami bukan hanya penting untuk istri namun juga bagi anaknya. Pasalnya, apabila seorang ayah meluangkan waktu lebih untuk anaknya pun dapat membentuk kedekatan yang lebih dalam dengan anak. Anak bisa mengerti bahwa pengasuh utamanya bukan hanya ibu tetapi juga sang ayah. Selain itu, ketika anak memiliki hubungan yang lekat dengan ayahnya ada dampak positif yang bisa dirasakan anak, seperti rasa percaya diri.
“Jadi ada baiknya calon ayah cek ke perusahaan masing-masing agar tahu aturannya [cuti melahirkan untuk ayah],” tambah Pustika. Artikel lain: Mark Zuckerberg Santai Tinggalkan Kantor Demi Cuti Ayah