TEMPO.CO, Jakarta - Sarapan merupakan bagian penting untuk anak setiap hari. Selain membantu proses tumbuh kembang anak, nutrisi dari sarapan dapat mencukupi kebutuhan energi untuk beraktivitas anak hingga tengah hari.
Namun, kadang anak malah mengantuk setelah sarapan. Mengantuk sebenarnya hal alamiah yang terjadi pada tubuh untuk memberitahukan bahwa tubuh perlu beristirahat. Akan tetapi berbeda halnya jika mengantuk datang setelah sarapan.
Menurut dr. Marya Hartono, SpGK., dari Rumah Sakit Umum Bunda Jakarta, mengantuk setelah sarapan umum dirasakan banyak orang termasuk anak-anak. Banyak penyebabnya, salah satunya karena kurangnya oksigen ke otak.
“Makanan yang masuk ke saluran pencernaan akan menyebabkan aliran darah bergerak lebih aktif ke sekitar saluran pencernaan sedangkan di tempat lainnya termasuk otak, aktivitas aliran darah akan lebih menurun. Pada saat yang sama, otak melepaskan hormon serotonin dan melatonin yang dapat menyebabkan kantuk. Oleh karenanya, rasa kantuk setelah makan bisa saja terjadi,” ujar Marya.
Baca juga: Sarapan Melatih Anak Disiplin
Ilustrasi anak tidur. shutterstock.com
Baca juga: Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur
Tapi, jika anak terus mengantuk setelah makan bisa jadi ada yang salah dari menu sarapannya. Marya Hartono mengatakan prinsip sarapan harus menganut gizi seimbang yaitu meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Sedangkan lazimnya keluarga memilih makanan cepat saji, seperti nasi goreng, nasi telur dadara atau telur ceplok, nasi uduk atau mi instan. Makanan ini hanya tinggi karbohidrat dan lemak jenuh.
Padahal makanan yang mengandung karbohidrat tinggi memicu otak untuk memproduksi hormon serotonin sehingga akan menimbulkan rasa kantuk setelah sarapan. “Oleh karena itu karbohidrat yang dipilih seharusnya karbohidrat kompleks seperti nasi merah, oatmeal, roti gandum yang memiliki indeks glikemik rendah sehingga tubuh tidak memproduksi insulin berlebihan. Insulin yang berlebihan dalam tubuh akan meningkatkan kadar melatonin dan serotonin di dalam otak,” ujarnya Marya.
Baca juga: Perhatikan Komposisi dan Waktu Sarapan Anak
Ilustrasi roti gandum panggang. Popsugar.com
Oleh karenanya, Marya menyarankan agar mengurangi konsumsi lemak terutama lemak jenuh yang terdapat pada minyak goreng atau margarin. “Unsur yang kadang terlupa di dalam menu sarapan si kecil adalah serat. Makanan kaya serat seperti buah pir atau kentang akan memberi rasa kenyang lebih lama dan tentunya tanpa rasa kantuk. Selain itu, makanan kaya serat juga baik untuk pencernaan si kecil,” ujarnya.