TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai seorang dokter, model, dan musisi, Mesty Ariotedjo memiliki jadwal yang sangat padat. Kesibukannya kini terpaksa dikurangi karena dia sedang hamil 4 bulan.
Banyak perubahan yang dialaminya, terutama pada trisemester pertama Mesty Ariotedjo sering merasakan tubuhnya lemas. Selain itu, Mesty juga mengalami sindrom ovarium polikistik (PCOS), yang membuat kehamilannya berisiko tinggi.
“Karena aku ada PCOS, aku sedikit high risk, bisa keguguran. Jadi aku cuti dulu kemarin,” tutur Mesty saat ditemui di Plataran Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis 1 Maret 2018.
Baca juga: Maesty Ariotedjo Ungkap Masalah Rambut Setelah 36 Jam di RS
EDSUS_KARTINI_MestyAriotedjo--wecare
Baca juga: Mesty Ariotedjo, Patungan Bantu Pasien
Sindrom ini sempat membuat Mesty khawatir saat menjelang pernikahannya. Pasalnya, dokter memvonisnya sulit hamil dalam waktu dekat setelah menikah. Namun kini, dia merasa bahagia mengetahui dirinya hamil. Meski harus menjaga kondisi kesehatannya dengan baik.
Mengutip Mayo Clinic, PCOS adalah gangguan hormonal yang umum terjadi pada wanita usia subur. Komplikasi PCOS bisa termasuk ketidaksuburan dan keguguran atau kelahiran prematur. Selain itu, wanita dengan sindrom PCOS dianjurkan untuk mengkonsumsi sayur dan buah, serta mengurangi makanan dengan kadar gula tinggi.
Baca juga: Hamil 4 Bulan, Mesty Ariotedjo Berbagi Tugas dengan Suami
Saat ini kehamilannya memasuki trisemester kedua, Mesty sudah dapat beraktivitas kembali dengan nyaman. “Intinya, aku harus mengenal fisik aku sendiri. Kalau sudah lelah, istirahat, dan kalau saya mampu aktivitas banyak, ya saya aktivitas,” ujarnya. Sementara untuk urusan rumah tangga, Mesty mendapat bantuan dari suaminya, Garri Juanda.