TEMPO.CO, Jakarta - Hubungan antara dua manusia tidak akan pernah berjalan mulus sepenuhnya tanpa hambatan. Selancar apapun perjalanan cinta yang dilalui selama ini tentu ada masa pasangan beradu argumen, yang bisa jadi langsung diselesaikan dengan kepala dingin atau dibiarkan begitu saja dan pada akhirnya menjadi bibit dari pertengkaran besar di kemudian hari.
Mungkin banyak dari Anda yang sudah berkali-kali mengalami fase pertengkaran dengan pasangan yang akhirnya berujung dengan sekaratnya hubungan dan bahkan berakhir putus. Rasanya, kalau harus mengingat-ingat masa-masa seperti ini, Anda mau melupakan sepenuhnya.
Sayangnya, Anda tidak akan bisa membuang masa lalu dan justru harus belajar dari masa lalu itu. Selain mengenali di mana titik awal dari permasalahan untuk bahan evaluasi diri, Anda juga bisa mencoba beberapa tip di bawah ini untuk memperbaiki hubungan yang sudah sekarat.
Artikel lain:
4 Ciri Wanita Keras Kepala, Benarkah Susah Ditaklukkan?
4 Sifat Wanita yang Membuat Pasangan Bosan
Ingin Cari Pasangan via Internet, Cek Dulu Rambu Berikut
1. Jangan takut ataupun menunggu untuk si dia memulai pembicaraan terlebih dahulu. Kalau Anda memang mau mempertahankan hubungan, berinisiatiflah untuk memulai pembicaraan. Tapi jangan sampai membumbui pembicaraan itu dengan emosi. Berbicaralah dengan tenang dan kepala dingin. Jangan sampai pembicaraan tersebut justru menambah besar jarak.
2. Biasakan untuk mendengarkan terlebih dahulu sebelum minta untuk didengar. Selayaknya berhubungan dengan manusia lain dalam konteks apapun, Anda harus memberi dulu sebelum mendapatkan apa yang Anda mau. Hal yang sama juga berlaku dalam sebuah hubungan.
Walaupun Anda punya sejuta argumen dengan alasan yang jelas, simpanlah argumen-argumen itu dan cobalah mendengarkan apa yang pasangan pikirkan terlebih dulu. Hal ini tentu bisa berjalan dengan baik kalau Anda berdua sama-sama menganut paham mendengarkan sebelum didengarkan. Oleh karena itu saat memulai pembicaraan sepakatilah kalau yang Anda lakukan adalah untuk terbuka satu sama lain, bukan beradu argumen.
3. Kepala masih dipenuhi kekalutan dan rasa emosi yang meluap-luap? Ambilah jarak selama beberapa waktu tapi jangan menghilang tiba-tiba. Banyak sekali orang yang berpikir saat hubungan merenggang dan emosi masih meluap, adalah hal yang wajar untuk menjauh dengan menghilang tiba-tiba, padahal hal tersebut sangat salah. Anda tidak akan bisa melanjutkan sebuah hubungan ke tahap yang serius saat tidak adanya keterbukaan satu sama lain.
Walaupun memang akan sedikit menyakitkan untuk pasangan saat Anda bilang butuh waktu untuk berpikir dengan kepala dingin, nyatanya itu jauh lebih baik daripada Anda menghilang begitu saja dan meninggalkan luka baru untuknya. Terbukalah dan jujur, karena kalau Anda di posisi dia pun juga tidak akan senang.
4. Hubungan Anda sekarat karena rasa bosan satu sama. Tidak sedikit pasangan yang memilih untuk berpisah begitu rasa bosan menyerang dan tidak sedikit juga yang pada akhirnya menyesal karena baru menyadari bahwa mereka masih menyayangi mantan. Untuk itu sangat disarankan buat yang hubungannya sudah di ujung tanduk karena rasa bosan untuk mencari kegiatan lain yang belum pernah dilakukan.
Kalau biasanya yang Anda lakukan adalah menonton film dan makan malam bersama, cobalah berjalan-jalan ke tempat lain yang lebih terbuka, seperti berpiknik atau sejenisnya. Suasana baru tentu akan memberikan pengalaman baru. Jangan menyerah sebelum berusaha.
5. Ingatlah, setiap manusia pada dasarnya egois. Manusia akan selalu berusaha untuk membahagiakan dirinya dan menyelamatkan dirinya terlebih dulu sebelum melirik orang lain. Hal yang sama juga terjadi pada hubungan dua orang manusia. Saat ada suatu masalah, tidak sedikit dari mereka yang pasti enggan mengakui keegoisan dan yakin bahwa kesalahan adanya di pihak lain.
Belajarlah untuk melunturkan ego sedikit. Ini bukan tentang membiarkan rasa sayang membutakan Anda tapi bagaimana belajar untuk memaklumi manusia lain, menerima mereka, dan mengerti bahwa terkadang kata maaf tidak melulu diucapkan sang "pelaku". Kata maaf tidak melulu tentang dia yang berbuat salah. Kata maaf bisa Anda ucapkan karena sadar Anda sudah berlari dan menutup mata untuk mencari jalan keluar dari permasalahan kalian.
Itu dia beberapa tip yang bisa Anda lakukan untuk memperbaiki hubungan yang sudah di ujung tanduk. Walau begitu, saat hubungan Anda memang sudah benar-benar tidak bisa diperbaiki lagi, maka saat itulah Anda harus berhenti. Hubungan tidak bisa hanya berdasarkan rasa sayang satu sama lain saja dan saling sayang bukan berarti kalian baik untuk satu sama lain.