TEMPO.CO, Jakarta - Saat berita mengenai perselingkuhan tersebar, banyak masyarakat yang langsung merasa marah ke perempuan yang dianggap sebagai pelakor atau perebut laki orang. Bahkan, banyak yang merasa kalau tidak ada ampun buat pelakor.
Padahal, suami yang selingkuh juga melakukan kesalahan. Suami memiliki tanggung jawab untuk setia pada istri dan suami yang selingkuh meninggalkan tanggung jawab tersebut.
Lalu, apa alasan perempuan yang dianggap pelakor biasanya lebih dibenci dibanding suami yang selingkuh atau pebinor alias perebut bini orang?
Dilansir dari Psychology Today, hal tersebut jatuh pada pemikiran kalau perempuan tersebut adalah seorang penggoda yang mendekati laki-laki yang rentan untuk tergoda. Bila perempuan tersebut tidak menggoda sang suami, dia tidak mungkin selingkuh. Pemikiran tersebut sebenarnya tidak dianjurkan, karena tentunya kesalahan jatuh juga pada sang suami.
Baca juga:
Heboh Pelakor, Ini 6 Alasan Perselingkuhan Tak Layak Dilakukan
Pelakor atau Pebinor, Mana yang Beban Mentalnya Lebih Berat?
Motif Korban Pelakor Curhat di Media Sosial
Seorang perempuan yang pernikahannya berakhir tiba-tiba ketika suaminya meninggalkannya untuk perempuan lain mungkin sulit menghadapi kenyataan. Karena itu, fokus dengan peran yang dimainkan perempuan lain dalam perpisahan tersebut, terutama beberapa bulan setelah pernikahan berakhir, banyak perempuan yang menjadi terobsesi dengan perempuan lain ini.
Pertanyaan seperti “Kenapa suami saya memilih dia dibanding saya,” akan sering muncul. Istri yang diselingkuhi akan merasa penuh kebencian dan menyalahkan perempuan tersebut dan ingin menyakiti dia.
Karena itu, banyak istri yang diselingkuhi menyebut nama-nama seperti “pelakor” atau nama-nama yang menjatuhkan untuk menunjukkan rasa benci. Ternyata. rasa benci pada perempuan yang menjadi selingkuhan suami tersebut tidak baik untuk diri sendiri.
Pertama, hal tersebut memberi kekuatan lebih pada perempuan tersebut. Kedua, akan lebih sulit untuk merasa lebih baik bila terus merasa benci kepada perempuan ini. Tidak perlu memaafkan siapapun, namun sebagai seorang istri yang telah diselingkuhi harus ingat untuk memaafkan diri sendiri.
Jangan fokus pada perempuan tersebut maupun suami yang selingkuh. Tidak perlu mencoba untuk bertemu dengan perempuan yang menjadi selingkuhan suami, dan juga kurangi kepentingannya. Jangan biarkan perempuan tersebut memberi dampak lebih besar lagi pada kehidupan sehari-hari.